<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji gaya belajar mahasiswa di era Society 5.0 serta mengidentifikasi apakah terdapat perubahan dalam preferensi gaya belajar pada era tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan instrumen berupa data survei dan teknik pengumpulan data simple random sampling. Dari 53 responden di UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, penelitian ini menunjukkan bahwa gaya belajar visual sebesar 24%, gaya belajar auditori sebesar 21%, dan gaya belajar kinestetik sebesar 55%. Berdasarkan hasil penelitian, mahasiswa UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan lebih cenderung menggunakan gaya belajar kinestetik untuk mempermudah pemahaman materi serta penyerapan informasi pembelajaran. Gaya belajar kinestetik dinilai efektif dalam meningkatkan kreativitas dan keterampilan pemecahan masalah, karena mahasiswa dapat belajar melalui pengalaman langsung dan praktik nyata. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa penggunaan teknologi digital dalam proses pembelajaran semakin meningkat di era Society 5.0, yang turut mempengaruhi cara mahasiswa berinteraksi dengan materi pembelajaran. Temuan ini menunjukkan pentingnya adaptasi metode pengajaran yang lebih interaktif dan praktis untuk memenuhi kebutuhan gaya belajar kinestetik. Di era Society 5.0, pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi dan memungkinkan interaksi langsung akan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman bagaimana gaya belajar mahasiswa berubah dan berkembang di era yang semakin digital dan terhubung, serta implikasinya bagi pengembangan strategi pembelajaran di perguruan tinggi.]]>
