Abstract. The late adolescent period is marked by the emergence of sexual behavior integrated into romantic relationships during adolescence. Romantic relationships are depicted in the form of sexual behaviors such as attraction, dating, cuddling, and engaging in sexual activities outside of marriage. The sexual behavior of adolescents is significantly influenced by self-regulation. Self-regulation originates from the understanding of time, both short-term and long-term. This research aims to understand the dynamics of self-regulation in late adolescent girls involved in premarital sex. A qualitative method with a phenomenological design was employed for this study. Data were obtained through in-depth interviews with three late adolescent girls engaged in premarital sex. The analysis technique used was descriptive phenomenological analysis. The results indicate that the dynamics of self-regulation in late adolescent girls involved in premarital sex have a similar pattern, starting with the upbringing process in the past, then monitoring premarital sexual behavior with an evaluation based on family values. This is followed by the execution of premarital sexual behavior, adaptation processes within their social environment, reassessment of premarital sexual behavior, and ultimately, late adolescent girls engaged in premarital sex fail to inhibit this behavior due to addiction. The self-regulation of late adolescent girls involved in premarital sex is influenced by neglectful parenting styles (religion, sex education, and parenting control), the absence of paternal guidance (fatherlessness), and economic difficulties. Abstrak. Masa remaja akhir ditandai dengan munculnya perilaku seksual yang diintegrasikan ke dalam hubungan romantis selama masa remaja. Hubungan romantis tersebut digambarkan dalam bentuk perilaku seksual seperti perasaan tertarik sampai kepada tingkah laku yang lebih intim seperti berkencan, bercumbu, dan berhubungan suami istri diluar ikatan pernikahan. Perilaku seks pranikah pada remaja sangat dipengaruhi oleh regulasi diri remaja. Regulasi diri berasal dari pemahaman waktu yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika regulasi diri pada remaja akhir putri pelaku seks pranikah. Metode kualitatif dengan desain fenomenologi digunakan dalam penelitian ini. Data diperoleh melalui wawancara mendalam (in-depth interview) kepada tiga orang remaja akhir putri pelaku seks pranikah. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis fenomenologi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika regulasi diri pada remaja akhir putri pelaku seks pranikah memiliki pola yang sama, diawali dari proses pengasuhan dimasa lalu, kemudian melakukan monitoring terhadap perilaku seks pranikah dengan evaluasi dari nilai-nilai dalam keluarga, kemudian mengeksekusi perilaku seks pranikah, dilanjut dengan proses adaptasi dengan lingkungan sosialnya, serta melakukan penilaian kembali terhadap perilaku seks pranikah, dan akhirnya remaja akhir putri pelaku seks pranikah gagal dalam melakukan penghambatan perilaku seks pranikah karena sudah adiksi dengan perilaku seks pranikah. Regulasi diri remaja akhir putri pelaku seks pranikah dipengaruhi oleh pola asuh neglect (agama, seks edukasi, dan kontrol pengasuhan), ketiadaan pengasuhan ayah (fatherless), dan kesulitan ekonomi.