Abstract. Currently, social interactions are mostly done through social media, so people can interact without being limited by space. However, online interactions can cause dissatisfaction because they do not support physical activity, this dissatisfaction is called loneliness. This interaction is related to social media. Excessive use of social media to the point of addiction can separate people from their environment, which can cause individuals to be lonely. The present study aims to determine how social media addiction affects loneliness in the early adulthood age group. This study used a quantitative causality approach with 349 respondents aged 18-25 years old in West Java. The measuring instruments used in this study were the Bergen Social Media Addiction Scale (BSMAS) and the UCLA Loneliness Scale Revised which have been translated into Indonesian. Data were obtained using a questionnaire distributed through social media. The results of this study showed a sig. value = .000 <0.05, which means that the social media addiction variable has an effect on the loneliness variable with a contribution of 9.6%. Based on the results of the study, there is an effect of social media addiction on loneliness in the early adulthood age group in West Java. The mood modification component is the component that contributes more than other social media addiction components to loneliness. In this study, the sample between men and women was not balanced, and only looked at the type of social media use and the type of social media. It is recommended for further research to consider the composition of the sample used and the type of social media content. Abstrak. Saat ini interaksi sosial banyak dilakukan melalui media sosial, dengannya orang-orang dapat berinteraksi tanpa terbatas ruang. Namun interaksi online dapat menimbulkan ketidakpuasan karena tidak mendukung kedekatan fisik, ketidakpuasan ini disebut kesepian. Interaksi ini tidak terlepas dari media sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan hingga kecanduan dapat menjauhkan individu dengan lingkungannya, sehingga dapat menyebabkan individu kesepian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh kecanduan media sosial terhadap kesepian pada kelompok usia dewasa awal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif kausalitas dengan jumlah responden sebanyak 349 orang yang berusia 18 – 25 tahun di Jawa Barat. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yakni Bergen Social Media Addiction Scale (BSMAS) dan UCLA Loneliness Scale Revised yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui media sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai sig. = .000 <0.05 yang artinya variabel kecanduan media sosial memiliki pengaruh terhadap variabel kesepian dengan kontribusi pengaruh sebesar 9.6%. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh pada kecanduan media sosial terhadap kesepian pada kelompok usia dewasa awal di Jawa Barat. Komponen mood modification menjadi komponen yang kontribusinya lebih besar dibandingkan dengan komponen kecanduan media sosial yang lain terhadap kesepian. Pada penelitian ini sampel antara laki-laki dan perempuan tidak seimbang, serta hanya melihat dari jenis penggunaan media sosial dan jenis media sosial yang digunakan. Disarankan untuk penelitian selanjutnya mempertimbangkan komposisi sampel yang digunakan dan jenis konten media sosialnya.