Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN KOTORAN AYAM DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN ULAT SUTERA (TUBIFEX SP) *, Hj. Harianty; Marda, Alexander Burhani
Jurnal Penelitian Agri Hatantiring Vol 4, No 1 (2024): Jurnal Penelitian Agri Hatantiring
Publisher : Politeknik Seruyan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pagri.v4i1.187

Abstract

Pupuk kandang kotoran ayam merupakan limbah peternakan yang mudah diperoleh dan mamiliki kelebihan berupa kandungan protein serat kasar sebesar 50% dari berat kotor sehingga baik digunakan untuk pemupukan pada budidaya cacing sutra (Tubifex sp) pupuk kotoran ayam juga dapat digunakan sebagai suplai makanan untuk menopang pertumbuhan cacing sutra (Tubifex sp). Penelitian dilaksanakan dari tanggal 01 Desember 2021 sampai dengan 31 Januari 2022 di Kotawaringin Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kotoran ayam dengan dosis bebreda terhadap pertumbuhan cacing sutra (Tubifex sp).Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan empat perlakuan satu kontrol dan tiga kali ulangan. Parameter utama yang digunakan yaitu Analisis of Variance (ANOVA) serta uji lanjut dengan Duncan menggunakan SPSS 17.0.Hasil ANOVA menunjukkan nilai F hitung (3,86*) lebih besar dari F tabel, sehingga H1 diterima dan H0 ditolak yang mengartikan bahwa pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan cacing sutra (Tubifex sp). Pada taraf signifikan di bawah (0,05) dengan nilai dengan nilai (3,48)). Berdasarkan uji lanjut Duncen yang diperoleh bahwa perlakuan B merupakan perlakuan yang terbaik (1,11c), namun perlakuan B tidak berbeda nyata dengan perlakuan A, C, E dan berbeda nyata dengan perlakuan D (0,47a). Hasil ANOVA menunjukkan nilai F hitung (7,30**) lebih besar dari F tabel, sehingga H1 diterima H0 ditolak yang mengartikan bahwa pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis berbeda memberikan pengaruh sangat nyata pada pertambahan berat biomassa cacing sutra (Tubifex sp). Pada taraf nilai signifikan (0,05) dengan niolai (3,48) dan (0,01) dengan nilai (5,99)). Berdasarkan hasil ANOVA H1 diterima H0 ditolak maka dilakukan uji lanjut Duncan. Berdasarkan uji lanjut Duncan diperoleh bahwaperlakuan B merupakan perlakuan yang terbaik (0,001207b), Namun perlakuan B tidak berbeda nyata dengan perlakuan ACE dan berbeda nyata dengan perlakuan D (0,000367b).