This Author published in this journals
All Journal Widyaparwa
Rohmah, Rahayu Dwi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KETIDAKSANTUNAN BAHASA LARANGAN DI RUANG PUBLIK Rahmawati, Laili Etika; Rohmah, Rahayu Dwi; Ariyanto, Zahy Riswahyudha
Widyaparwa Vol 52, No 1 (2024)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/wdprw.v52i1.922

Abstract

Language impoliteness in public spaces is clearly illustrated by the use of language that tends to be rude, threatening the interlocutor, and insulting. This impolite language behavior is usually caused by the speaker's emotions to have a psychological impact on the interlocutor. The purpose of this study is to describe the form of impoliteness of forbidden language in public spaces. The research method used is descriptive qualitative. The techniques used in data collection are listening techniques and note-taking techniques. The data analysis technique in exploring the problem is using the referential agih and equivalent methods. The results show that the form of impoliteness in the language of prohibition includes the language of prohibition of littering with a total of nineteen impolitenesses, while the language of prohibition precedes while driving amounts to eight impolitenesses. Speeches are not accidentally carried out to provide a psychological threat so that the interlocutor is aware of the impact that will be obtained when violating the forbidden language.Ketidaksantunan berbahasa di ruang publik tampak jelas digambarkan dengan adanya penggunaan bahasa yang cenderung kasar, mengancam lawan tutur, dan menghina. Perilaku bahasa yang tidak santun ini biasanya disebabkan oleh emosi penutur untuk memberikan dampak psikologis kepada lawan tutur. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk ketidaksantunan bahasa larangan di ruang publik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pragmatik, teori pragmatik untuk mengkaji fenomena ketidaksantunan berbahasa di ruang publik. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini merupakan sumber data tulis yang berwujud pernyataan atau tuturan diungkapkan melalui gambar, spanduk, baliho, dan media lainnya. Sumber data yang digunakan didapat dari hasil riset di lapangan. Data dari penelitian ini berupa wujud tuturan ketidaksantunan bahasa larangan di ruang publik dilihat dari bentuk kebahasaan yang digunakan. Tahapan penelitian ini di antaranya (1) pengumpulan data, (2) identifikasi bentuk-bentuk ketidaksantunan bahasa larangan, (3) klasifikasi dan kategorisasi, (4) analisis data ketidaksantunan bahasa larangan, (5) penafsiran makna, (6) penyajian hasil, dan (7) penyimpulan. Teknik yang dipakai dalam pengumpulan data yakni teknik simak dan teknik catat. Teknik analisis data dalam menggali permasalahan yaitu menggunakan metode agih dan padan referensial. Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teori. Hasil penelitian ini di antaranya: (1) ketidaksantunan bahasa larangan meliputi bahasa larangan membuang sampah sembarangan sejumlah sembilan belas ketidaksantunan, (2) bahasa larangan mendahului saat berkendara berjumlah delapan ketidaksantunan. Tuturan tersebut dilakukan secara sengaja untuk memberikan ancaman psikologis agar lawan tutur menyadari konsekuensi yang akan diterima jika melanggar bahasa larangan.