Budidaya tambak ikan bandeng adalah usahatani yang banyak diusahakan oleh masyarakat di Kecamatan Tirtajaya. Pelaksanaan budidaya tambak ikan bandeng di Kecamatan Tirtajaya belum optimal dikarenakan produktivitas tambak ikan bandeng yang masih rendah. Kecamatan Tirtajaya menempati urutan kedua luas areal tambak yang telah dimanfaatkan seluas 2.845,30 ha dengan produktivitas sebesar 810,944 ton/ha lebih rendah dibandingkan dengan Kecamatan Pakisjaya yang menempati urutan ketiga seluas 2.049,60 ha dengan produktivitas 2.252,61 ton/ha dan Kecamatan Batujaya yang menempati urutan keempat seluas 1.587,20 ha dengan produktivitas 2.288,24 ton/ha. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis rata-rata biaya, penerimaan, pendapatan, kelayakan, serta mengestimasi manfaat nilai ekonomi area yang membudidayakan ikan bandeng di Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang. Metodologi yang dipakai adalah pendapatan usahatani, R/C Ratio, BEP penerimaan, BEP produksi, BEP harga, serta pendekatan surplus produsen. Penelitian ini dikategorikan dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Hasil data pada penelitian berupa data primer dan sekunder. Responden penelitian sebanyak 44 petambak yang ditentukan berdasarkan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan usahatani tambak ikan bandeng di Kecamatan Tirtajaya dengan luas tanam sebesar 1 ha dinilai berpotensi secara ekonomi. Rata-rata biaya variabel sebesar Rp 7.379.436,00/ha/musim, rata-rata biaya tetap sebesar Rp 6.432.127,00/ha/musim, rata-rata penerimaan usahatani sebesar Rp 20.908.177,00/ha/musim, dan rata-rata pendapatan usahatani sebesar Rp 7.096.614,00/ha/musim, rata-rata nilai R/C ratio 1,51, rata-rata BEP produksi 456 kg, rata-rata BEP penerimaan Rp 9.940.619,00, rata-rata BEP harga Rp 14.387,00/kg. Surplus produsen yang didapatkan petambak semi intensif sebesar Rp 7.096.614,00/ha/musim dan total nilai ekonomi kawasan budidaya tambak ikan bandeng semi intensif di Kecamatan Tirtajaya mencapai Rp 3.176.444.410,00/musim.