Islam, Ana Ul
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Makna Filosofis Barongsai dalam Agama Konghucu Islam, Ana Ul; Hidayat, Arif
Jurnal SUARGA: Studi Keberagamaan dan Keberagaman Vol. 1 No. 1 (2022): Strengthening Community through Grass Root Participation
Publisher : Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.692 KB) | DOI: 10.24090/suarga.v1i1.6626

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan makna filosofis yang terkandung dalam kesenian barongsai dari sudut pandang agama Konghucu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika yang digagas oleh Roland Barthes. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data yaitu dengan cara wawancara kepada salah satu tokoh agama Konghucu, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, singa sebagai hewan dalam penggambaran Barongsai melambangkan keberanian, kekuatan, stabilitas, kepercayaan diri, dan keberuntungan. Bagian tubuh Barongsai diantaranya, (1) hidung singa yang biasanya berwarna hijau merupakan lambang keberuntungan, kemakmuran, dan pengaruh surga, (2) dahi yang diberi ornamen cermin ialah simbol untuk menakuti roh jahat, (3) tanduk di kepala Barongsai menjadi simbol untuk hidup dan regenerasi serta mewakili unsur perempuan, (4) telinga dan ekor mewakili kebijaksanaan dan keberuntungan, (5) tulang belakang menjadi wujud dari ular merupakan simbol pesona dan kekayaan, (6) dahi dan jenggot berasal dari naga menjadi simbol kekuatan, kepemimpinan serta mewakili unsur laki-laki, (7) bagian terakhir adalah punuk belakang kepala yang berarti simbol umur panjang. Selain itu terdapat lima warna kostum Barongsai yang melambangkan berbagai unsur. Warna-warna ini terdiri dari, (1) kuning yang melambangkan unsur bumi sebagai pusat kehidupan, (2) hitam perlambangan dari unsur air dan merujuk pada arah utara, (3) hijau sebagai lambang dari unsur kayu dan arah timur, (4) merah menjadi lambang dari unsur api serta merunjuk pada arah selatan, (5) terakhir warna putih yaitu menggambarkan unsur logam dan arah barat. Buah, bunga, dan sayur dalam pentas bermakna, (1) jeruk mandarin, sebagai bentuk limpahan rezeki, (2) jeruk bali, bentuk dari perlindungan dan keutuhan keluarga, (3) nanas, simbol kejayaan dan mekarnya rezeki, (4) tebu, lambang dari kemerdekaan, kemakmuran, kesuburan, dan umur panjang, (5) selada, bentuk harapan di tahun baru agar memberikan keberuntungan, (6) biji teratai, simbol banyaknya keturunan, (7) lili putih, melambangkan keharmonisan rumah tangga, (8) daun bawang, simbol dari uang dan kekayaan.
PENGARUH LAGU RELIGI ISLAM DALAM INDUSTRI MUSIK: TINJAUAN FENOMENOLOGI TERHADAP BAND LOKAL MALWAPATIH: Tinjauan Fenomenologi Terhadap Band Lokal Malwapatih Islam, Ana Ul; Prastio, Yana Leo; Bahiroh, Sana; Aiswara, Anisa; Ariansah, Ariansah
Jurnal SUARGA: Studi Keberagamaan dan Keberagaman Vol. 2 No. 2 (2023): Religious Studies in the Contemporary Era
Publisher : Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/suarga.v2i2.7655

Abstract

This research will explain the music industry in Purwokerto. To obtain research data that can be accounted for, researchers carry out various steps and methods in obtaining data, including: 1) Observation, 2) In-depth interviews, 3) Data collection, 4) Data analysis and reduction. The aim of this research is to explain Islamic religious music and its influence on music industry activists and fans within the scope of a local band called Malwapatih. The researcher used the phenomenological theory of Alfred Schutz, and used a qualitative descriptive method which was carried out by in-depth interviews with sources, namely Malwapatih band personnel. The results of this research include: 1) Band members tend not to question these differences, and view differences as natural, just respect each other's differences of opinion regarding whether music is halal or haram. 2) The Islamic religious music industry has various influences on society, especially music industry activists, as well as fans of the industry. The influence of the music industry for its activists can provide additional income besides their main job, and Islamic religious music can be a tool to get closer to Allah SWT. Meanwhile, for those who enjoy it, listening to Islamic religious songs can also soothe the heart and soul. 3) The benefits of religious songs are as a means of getting closer to Allah SWT and increasing your love for the Prophet, through the lyrics of the song.