Wilayah adat memiliki peranan penting dalam menjaga keberagaman budaya dan warisan lokal di Indonesia. Namun, pengelolaan data wilayah adat masih menghadapi berbagai tantangan, seperti aksesibilitas, transparansi, dan efisiensi pengolahan informasi. Dalam era digital, kebutuhan akan sistem informasi yang cepat dan akurat menjadi sangat penting untuk mendukung pelestarian budaya dan pemantauan wilayah adat. Masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya dokumentasi sistematis dan keterbatasan alat kolaborasi yang dapat diakses oleh berbagai pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem monitoring berbasis Web GIS yang dapat membantu dalam pengelolaan wilayah adat. Sistem ini dikembangkan menggunakan metodologi Agile, yang memberikan fleksibilitas dalam menyesuaikan kebutuhan pengguna. Proses bisnis dalam sistem ini meliputi pengumpulan data lapangan, pengolahan data spasial, hingga visualisasi informasi dalam peta digital yang interaktif. Selain itu, sistem ini dilengkapi dengan fitur verifikasi data lapangan, komunikasi yang efisien antar-pemangku kepentingan, dan visualisasi data yang intuitif untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan dalam pengelolaan wilayah adat. Sistem informasi geografis terdiri dari sumber daya manusia dan perangkat lunak geografis yang dapat melakukan kerja sama untuk menyimpan, memperbaiki, memasukkan, memperbaharui, mengintegrasikan, mengatur, dan menampilkan informasi ke dalam sistem informasi geografis, (Rehan, 2022). Teknologi GIS memungkinkan pemantauan wilayah adat secara akurat dan real-time, sehingga perubahan yang terjadi di lapangan dapat terpantau dengan baik. Dengan pengembangan sistem ini, diharapkan efisiensi dalam pengumpulan data, serta mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik terkait pengelolaan dan pelestarian wilayah adat di Indonesia.