Sumarna, Umar
LPPM BSI Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Kemandirian Keluarga Dengan Perawatan Hipertensi Pada Keluarga Binaan Puskesmas Sukaresmi Garut Rosidin, Udin; Shalahuddin, Iwan; Sumarna, Umar
KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2018): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.83 KB)

Abstract

Abstrak Penyakit kardiovaskuler kini menjadi penyebab utama kematian di dunia, termasuk di Indonesia. Dari data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI tahun 2007 diketahui bahwa 31,9 % kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. diantaranya adalah penyakit hipertensi sebesar 12,3 %, sebagai penyebab kematian kedua setelah stroke. Selain menjadi penyebab kematian, penyakit hipertensi juga prevalensinya sangat tinggi yaitu 31,7 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang berhubungan dengan kemandirian keluarga dalam melaksanakan perawatan hipertensi pada keluarga binaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode penelitian adalah cross sectional. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan, akses ke pelayanan kesehatan dan perilaku petugas kesehatan sebagai variabel independen dan kemandirian keluarga dalam melaksanakan perawatan hipertensi di rumah adalah variabel dependennya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel independen pengetahuan responden 50% baik, akses ke pelayanan kesehatan 52,6% jauh, dan perilaku petugas kesehatan 55,3% tidak melakukan standar pelayanan kesehatan. Sedangkan variabel dependen 39,5 % responden berada pada tingkat kemandirian I. Kesimpulan berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil adanya hubungan antara pengetahuan dengan kemandirian keluarga (p value = 0,042), adanya hubungan antara akses ke pelayanan kesebatan dengan tingkat kemandirian keluarga (p value = 0,044) dan ada hubungan antara perilaku petugas kesehatan terhadap tingkat kemandirian (p value = 0,030). Saran untuk Puskesmas Sukaresmi yang dapat diberikan adalah untuk tetap melakukan pembinaan keluarga khususnya pada penderita hipertensi, mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada keluarga binaan dan selalu bekerja sarna dengan keluarga dalam melaksanakan program pembinaan keluarga. Kata Kunci: Hipertensi, Kemandirian, Pengetahuan
Hubungan Demensia dan Kualitas Hidup Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Guntur Sumarni, Nina; Rosidin, Udin; Sumarna, Umar
Jurnal Keperawatan BSI Vol 7, No 1 (2019): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.284 KB) | DOI: 10.31311/jk.v7i1.5449

Abstract

Di perkirakan pada tahun 2030 jumlah orang lanjut usia di seluruh dunia meningkat menjadi 56 persen, dari 901 juta  Peningkatan jumlah lansia ini  berdampak pada permasalahan yang muncul akibat proses penuaan. Masalah–masalah yang muncul pada lansia  adalah kemunduran fungsi kognitif/demensia dan  kualitas hidup. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan demensia dengan kualitas hidup pada lansia di Kelurahan Kota Wetan Wilayah Binaan Puskesmas Guntur  Kabupaten Garut. Jenis penelitian ini adalah deskritif korelatif dengan rancangan cross sectional . Populasi dalam penelitian ini lansia yang mengalami demensia  yang datang ke Posbindu yang ada di Kota Wetan Wilayah binaan Puskesmas  sebanyak 74 lansia. Sampel adalah total sampling  sebanyak 74  responden. Hasil analisis korelasi atau hubungan antara  kualitas hidup dengan demensia pada lansia yang berada di Kelurahan Kota Wetan Kabupaten Garut di dapatkan nilai sig= 0,030(a ≤ 0,05) artinya H0 ditolak dan menerima  H1  yaitu ada hubungan  antara demensia dengan kualitas hidup pada lansia yang ada di kelurahan Kota Wetan Wilayah binaan Puskesmas Guntur.
Determinan Pelaksanaan PHBS Rumah Tangga di Desa Jayaraga Tarogong Kidul Kabupaten Garut Rosidin, Udin; Sumarna, Umar; Eriyani, Theresia
Jurnal Keperawatan BSI Vol 7, No 1 (2019): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.5 KB) | DOI: 10.31311/jk.v7i1.4680

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya pergeseran pola penyakit dari penyakit infeksi dan malnutrisi ke penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif dapat dicegah dengan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Upaya tersebut dilakukan untuk memberdayakan masyarakat dalam memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya. Setiap rumah tangga dapat melaksanakan PHBS apabila semua faktor yang ada menjadi faktor pendukung. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah diketahuinya faktor yang mendukung atau tidak mendukung terhadap pelaksanaan PHBS. Rancangan penelitian yang dilakukan adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitiannya adalah cross sectional, yaitu suatu penelitian dimana variabel terikat dan variabel bebas dikumpulkan  pada saat bersamaan. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat.  Analisis univariat yaitu menyajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis  bivariat  dilakukan  untuk  mengetahui  adanya  korelasi antara  variabel  bebas  dengan  variabel  terikat.  Sedangkan analisis multivariat untuk mengetahui variabel independen mana yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel dependen. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pengetahuan memiliki p value = 0,560, variabel akses ke yankes p value = 0,150, variabel ketersediaan sarana p value = 0,077, variabel sikap petugas p value = 0,03 dan variabel sikap tokoh masyarakat p value = 0,003. Variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi pelaksanaan PHBS adalah sikap tokoh masyarakat.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel yang tidak memiliki hubungan dengan pelaksanaan PHBS yaitu pengetahuan, akses ke yankes dan variabel ketersediaan sarana. Sedangkan variabel sikap petugas kesehatan dan sikap tokoh masyarakat memiliki hubungan yang signifikan dengan pelaksanaan PHBS.