Tabligh akbar sudah menjadi tradisi yang melekat dan mandarah daging pada masyarakat Indonesia, di dalamnya terdapat untaian ayat suci Al-Qur’an dan lantunan shalawat dengan iringian senandu nada-nada Islami yang semakin menambah kekhusuan. Siring berjalannya waktu, saat ini banyak sekali rema muslim yang tertarik mengikuti kegiatan tersebut. Sehingga, tingkah laku dalam kesehariaanya terlihat sebagai dampak dari kegiatan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan jenis penelitian etnografi. Sumber data yang diambil berasal dari responden berupa sejumlah remaja muslim di Kota Kediri dengan ketentuan usia remaja yang sering mengikuti kegiatan tabligh akbar diberbagai tempat dengan teknik analisi data diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini diperoleh bahwa remaja di kota Kediri yang berada di usia remaja dan mengikuti pengajian Tabligh Akbar guna mencari jati diri dan pengalaman di masa transisinya, sehingga ada komparasi akan pengalaman akademis di Sekolah dan pengalaman religiusitas di masyarakat, dikarenakan masih ditemukan siswa yang belum sepenuhnya masuk dalam tahap berpikir formal, melainkan masih dalam tahap transisi dari tahap berpikir konkret menuju formal maka doktrin yang terasimilasi pada kegiatan tabligh akbar dan diterima oleh siswa hal ini dapat diluruskan kembali maupun diklasifikasi akan indikator baik dan buruk dengan ajaran Agama yang benar.