Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang prevalensinya terus meningkat di Indonesia, termasuk di wilayah kerja Puskesmas Gembong, di mana terjadi peningkatan kasus dengan komplikasi. Analisis masalah secara sistematis menggunakan metode scoring USG, pendekatan Paradigma Blum, metode Delphi, dan diagram Fishbone mengidentifikasi defisit pengetahuan dan perilaku hidup sehat sebagai akar masalah utama yang berpusat pada gaya hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan dan mengevaluasi efektivitas intervensi multikomponen dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku sehat terkait DM. Desain studi quasi-eksperimental dengan pendekatan pre-test dan post-test dilakukan terhadap 30 warga di wilayah Puskesmas Gembong. Intervensi terdiri dari tiga kegiatan terintegrasi: (1) penyuluhan edukatif, (2) skrining kadar gula darah, dan (3) demonstrasi senam DM. Data pengetahuan diukur menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah intervensi, sedangkan data klinis dan partisipasi dicatat melalui observasi. Proses monitoring mengikuti siklus Plan-Do-Check-Action (PDCA). Intervensi menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, di mana 73,33% (n=22) peserta memenuhi kriteria kelulusan pada post-test. Partisipasi dalam kegiatan skrining dan senam mencapai 100% (n=30). Hasil skrining menunjukkan 60% (n=18) peserta memiliki kadar gula darah terkontrol. Intervensi multikomponen yang mengintegrasikan edukasi, skrining, dan aktivitas fisik efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan mendorong partisipasi aktif masyarakat. Program ini menjadi model strategis untuk meningkatkan cakupan pelayanan DM di tingkat layanan primer.