Pembelajaran secara kontekstual atau pembelajaran etnosains belum terlaksana, sehingga membuat kurangnya pengetahuan peserta didik mengenai hubungan konsep IPA dengan peristiwa kehidupan sehari – hari. Tujuan penelitian ini untuk (1) menganalisis bahan ajar IPAS dengan Model Project Based Learning (PjBL) bermuatan etnosains untuk meningkatkan berpikir kreatif siswa SD, (2) mendesain bahan ajar IPAS dengan Model Project Based Learning (PjBL) bermuatan etnosains untuk meningkatkan berpikir kreatif siswa SD, (3) mengetahui pengembangan bahan ajar IPAS dengan Model Project Based Learning (PjBL) bermuatan etnosains untuk meningkatkan berpikir kreatif siswa SD dan (4) mengetahui keefektifan bahan ajar IPAS dengan Model Project Based Learning (PjBL) bermuatan etnosains untuk meningkatkan berpikir kreatif siswa SD di Kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan Research and Development (R&D). Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan ADDIE yang terdiri atas lima tahapan yaitu Analysis (analisis), Design (perancangan), Development or production (pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (evaluasi) (Sugiyono, 2016:38). Namun penilaian yang dilaksanakan hanya sampai tahap Development. Teknik pengumpulan data atau subjek uji coba yang digunakan adalah teknik observasi, tes tertulis, angket dan dokumentasi. Sampel sumber data yang menjadi pertimbangan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Argatawang Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal berjumlah 24 siswa. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) proporsi ketuntasan kemampuan berpikir kreatif siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih dari 75%, 2) rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran PjBL bermuatan etnosains lebih besar sama dengan nilai KKM individu, 3) analisis uji dua pihak membuktikan penerapan bahan ajar model PjBL bermuatan etnosains berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa, 4) analisis uji N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan peningkatan sedang yaitu 0,4 dan 0,3. pembelajaran yang mengeksplorasi, mengimplementasikan, dan melestarikan potensi lokal dapat membangun identitas dan karakter siswa yang berbudaya. Wawasan lokalitas dengan keanekaragaman budaya dapat menciptakan karakter persatuan dan keragaman di setiap wilayah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahan ajar model pembelajaran PjBL dengan etnosains dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.