Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PANDANGAN MASYARAKAT SUKU BAJO TERHADAP PENDIDIKAN FORMAL DI DESA MAROBO, KECAMATAN MAROBO, KABUPATEN MUNA aus, Fari; Aso, La
Jurnal Penelitian Budaya Vol 7, No 2 (2022):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpeb.v7i2.35430

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pandangan masyarakat suku Bajo dan factor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pendidikan formal pada masyarakat suku Bajo di Desa Marobo, Kecamatan Barobo, Kabupaten Muna terhadap pendidikan formal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Pendidikan kritis. Peneiltian ini adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah di desa Marobo, Kecamatan Marobo, Kabupaten Muna. Sumber data dalam penelitian ini adalah berasal dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pandangan Masyarakat Suku Bajo yang ada di Desa Marobo, Kecamatan Marobo, Kabupaten Muna terhadap pendidikan formal adalah bahwa laut merupakan sumber mata pencaharian mereka yang paling utama, olehnya itu mereka selalu menjaga laut dengan baik karena konsekuensinya adalah mendapat murkanya Tuhan (penguasa laut), menurut mereka untuk menjaga laut tidak membutuhkan sekolah yang tinggi cukup bermodalkan pengetahuan yang diajarkan oleh nenek moyang mereka secara turun temurun, dan anaknya berhenti untuk sekolah karena disekolah tidak diajarkan kepada mereka mengenai cara menangkap ikan, selain itu juga dipengaruhi oleh waktu sekolah terlalu pagi buat mereka sehingga anak-anak Bajo tidak dapat masuk sekolah karena pulang dari menangkap ikan bersama orang tuanya sudah siang. (2) Faktor yang mempengaruhi rendahnya pendidikan formal pada masyarakat Suku Bajo di Desa Marobo Kecamatan Marobo, Kabupaten Muna, yaitu faktor eksternal dan faktor internal (a) faktor eksternal: Pertama, Rekrutmen tenaga pengajar tidak berbasis sumber daya lokal, Kedua, Jarak sekolah dengan tempat tinggal yang jauh, Ketiga, Kebijakan pemerintah. (b) faktor internal: pertama, Masalah Budaya atau Kultur Masyarakat kedua Faktor Ekonomi, ketiga, Ekspansi dan Mobilitas Masyarakat Terbatas.Kata Kunci : Pandangan masyarakat, suku Bajo, Pendidikan formal
ANALYSIS OF SUPPORTING FACTORS AND CHALLENGES IN IMPLEMENTING KAIZEN CULTURE IN SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES Aus, Fari
Journal of Finance, Economics and Business Vol. 3 No. 2 (2024): JFEB, November 2024
Publisher : Laboratorium Riset Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59827/jfeb.v3i2.192

Abstract

The Kaizen culture, which focuses on continuous improvement, has been widely implemented in the company big, but its implementation in Small and Medium Enterprises (SMEs) is still facing various challenges. This study aims to identify factor supporters and challenges key in the implementation of Kaizen in the SME environment. Using a qualitative approach, data was collected through interview in-depth with SME owners and managers as well analyzed use thematic analysis technique. The results of the study show that although Kaizen can improve productivity, efficiency and satisfaction customers, SMEs often experience constraints related to limited resources, competence managerial, and support external. This finding confirms importance Kaizen adaptation in the context of SMEs and its relevance for the development of competitiveness term length. Implications This research practice includes recommendation for stakeholders’ interest in providing training and support special for SMEs who want to implementing Kaizen culture.