Pengelolaan risiko di lingkungan perkantoran sekolah merupakan aspek krusial untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan seluruh warga sekolah. Penelitian ini mengkaji pengelolaan risiko di SMPS IT AL HIJRAH 2 melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif melibatkan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan diskusi kelompok terfokus (FGD) dengan berbagai pemangku kepentingan, sementara pendekatan kuantitatif menggunakan survei kuesioner untuk mengumpulkan data dari siswa, guru, dan staf administrasi. Hasil kualitatif menunjukkan bahwa sekolah telah menerapkan berbagai kebijakan dan prosedur keselamatan, seperti simulasi evakuasi kebakaran dan protokol kesehatan. Namun, terdapat kekurangan dalam pelatihan yang konsisten dan penandaan jalur evakuasi. Diskusi kelompok menyoroti tantangan utama seperti keterbatasan sumber daya dan perlunya peningkatan kesadaran akan keselamatan. Dari analisis kuantitatif, mayoritas responden merasa cukup aman dengan protokol yang ada, namun terdapat 15% yang melihat perlunya peningkatan lebih lanjut. Analisis statistik menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara pelatihan keselamatan dan persepsi efektivitas pengelolaan risiko, dengan reliabilitas kuesioner yang tinggi (Cronbach’s alpha = 0.87). Berdasarkan temuan ini, beberapa rekomendasi diberikan, termasuk peningkatan pelatihan dan sosialisasi, peningkatan fasilitas keamanan melalui kerjasama eksternal, monitoring dan evaluasi berkala, serta kampanye peningkatan kesadaran dan partisipasi seluruh warga sekolah. Dengan menerapkan rekomendasi ini, SMPS IT AL HIJRAH 2 diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan kondusif, serta menjadi model bagi institusi pendidikan lainnya dalam pengelolaan risiko yang efektif dan berkelanjutan.