Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui warisan budaya serta relasi yang terjadi antara Dinasti Fathimiyyah dan Ayyubiyyah. Relasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah ritulisme keagamaan Syi’ah Ismailiyyah yang telah berkembang selama pemerintahan Fathimiyyah dan keberlanjutannya pada masa pemerintahan Ayyubiyyah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sejarah, antropologi sosial dan pendekatan teologis. Penelitian bercorak penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode sejarah. Data yang digunakan didapatkan dari berbagai sumber tertulis dari sejarawan Islam masa Fathimiyyah maupun Ayyubiyah yang kemudian dilengkapi dengan sumber tertulis dari sejarawa-sejarawan orientalis. Penyajian laporan dilakukan dengan metode historiografi yang menyajikan tulisan secara deskriptif naratif yang kemudian dilengkapi dengan analisis kritis terhadap beberapa fakta yang ditemukan. Dari hasil penelitian didapatkan berbagai temuan berupa pengadopsian beberapa ritualisme keagamaan Syi’ah Ismailiyyah yang dilakukan oleh kaum Sunni baik pada masa pemerintahan Fathimiyyah maupun pada masa kekuasaan Salah al-Din al-Ayyubi. Kecintaan kaum Syi’ah Ismailiyyah terhadap Ahl al-Bayt melahirkan beberapa ritualisme keagamaan baru dalam Islam seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Maulid ‘Ali ibn Abi Thalib, Maulid Fathimah az-Zahra, Maulid Hasan serta Maulid Husayn ibn Ali. Beberapa peringatan lain juga dilaksanakan seperti peringatan Ghadr al-Khum, peringatan akhir dan awal tahun Hijriyah, awal Rajab, Nisf Rajab, awal Sya’ban, Nisf Sya’ban serta peringatan awal dan Nisf Ramadhan. Peringatan-peringatan inilah yang kemudian diturunkan kepada Masyarakat Islam Kairo di bawah kepemimpinan Salah al-Din al-Ayyubi.