Hasil belajar IPAS siswa sekolah dasar masih tergolong rendah. Metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dapat menghambat pencapaian hasil belajar secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil belajar IPAS antara siswa yang mengikuti model discovery learning berbasis STEAM dan pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan desain post-test only control group. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, serta tes hasil belajar dan angket efikasi diri, kemudian dianalisis menggunakan ANAVA dua jalur dengan bantuan SPSS. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN sebanyak 243 siswa, dengan sampel 132 partisipan. Teknik analisis data menggunakan Manova. Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Discovery Learning berbantuan pendekatan STEAM melalui efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPAS siswa kelas V SD. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model ini mengalami peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Kesimpulannya, model ini lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPAS. Implikasinya, model pembelajaran inovatif berbasis STEAM dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPAS di sekolah dasar.