IMANIYAH, KUNTI
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI EMOTIONAL AND SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) DALAM MENGKONSTRUK KECERDASAN PROFETIK IMANIYAH, KUNTI
JURNAL KEISLAMAN TERATEKS Vol 8 No 1 (2023): APRIL
Publisher : STAI MIFTAHUL ULUM TARATE PANDIAN SUMENEP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh seseorang (pendidik) terhadap seseorang (peserta didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai usaha sadar, sistematis dan berkelanjutan untuk mengembangkan potensi manusia dan memberi sifat serta kecakapan sesuai dengan tujuan pendidikan. Salah satu kritik yang sering dialamatkan kepada Pendidikan Islam sebagai suatu proses ialah bahwa pelaksanaan Pendidikan cenderung hanya menekankan proses alih pengetahuan (Transfer of Knowledge), Padahal seharusnya pelaksanaan pendidikan perlu lebih menekankan pada proses alih nilai (Transfer of Value). Dampak dari masalah tersebut, muncul orang-orang yang pandai, akan tetapi tidak mampu mengaplikasikan nilai-nilai kepandaiannya dalam kehidupan. Misalnya, terdapat pendidik yang melakukan tindak kekerasan dalam pembelajaran dan bahkan terdapat pendidik yang melakukan tindak amoral. Fenomena ini terjadi karena banyak hal. Salah satunya adalah karena selama ini pendidikan hanya mengarah pada aspek IQ peserta didik tanpa mampu menyelami aspek-aspek emosional (perasaan) dan aspek spiritual (hati) peserta didik. Sehingga nilai-nilai pendidikan tidak mampu masuk ke dalam hati seseorang menjadi sebuah suara hati (kristal nilai) yang tumbuh menjadi kecerdasan profetik. Kecerdasan profetik adalah suatu upaya atau metode yang mampu menghubungkan aspek kemanusiaan dan aspek transendental. pendidikan, tidak boleh berpuas diri dalam usaha untuk menjelaskan atau memahami realitas dan kemudian memahaminya begitu saja tapi lebih dari itu, pendidikan harus juga mengemban tugas transformasi menuju cita-cita yang diidealkan masyarakatnya. pendidikan berbasis “Profetik” dipakai sebagai kategorietis yang mengarah pada kesadaran para Nabi (prophet) yang terlibat dalam sejarah.