Terlambatnya suatu pekerjaan dalam proyek konstruksi dapat berdampak pada keterlambatan proyek secara keseluruhan. Penelitian ini mengambil studi kasus pada Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Biologi UNESA Kampus Ketintang yang direncanakan berjalan selama 180 hari kalender atau 26 minggu. Pada minggu ke-18, mulai terlihat progress proyek mengalami keterlambatan sebesar 6,40% dengan sisa waktu pelaksanaan proyek 8 minggu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis waktu pelaksanaan proyek agar dapat lebih cepat dari target waktu rencana awal. Analisis percepatan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua metode. Analisis pada tahap pertama, dilakukan menggunakan metode fast track. Setelah dilakukan analisis, waktu proyek awal yang semula 213 hari dapat tereduksi menjadi 191 hari. Biaya total proyek berkurang menjadi Rp. 13.184.966.600,00 (turun 1,55% dari total biaya proyek awal). Analisis percepatan tahap dua dilakukan untuk mengejar target waktu penyelesain proyek. Setelah dilakukan percepatan tahap kedua menggunakan metode crashing penambahan jam kerja (lembur) selama 3 jam, waktu proyek setelah percepatan yaitu 191 hari dapat tereduksi lagi menjadi 177 hari. Biaya total proyek mengalami penambahan menjadi Rp. 13.184.966.600,00 (naik 0,11% dari biaya total proyek setelah percepatan tahap 1). Sehingga, biaya total proyek yang semula sebesar Rp. 13.392.456.000,00 menjadi Rp. 13.184.966.600,00, terdapat selisih sebesar Rp. 206.334.966,00 (turun 1,54%).