AbstrakBerkembangnya teknologi membawa dampak positif dan negatif, positifnya tentu memudahkan individu dalam berkomunikasi, mengakses internet dan lain sebagainya. Sedangkan negatifnya teknologi ini membawa permasalahan baru, seperti salah satunya kejahatan di media sosial berupa pelecehan seksual atau cyber sexual harrasment. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji bentuk-bentuk perilaku cyber sexual harassment, faktor penyebab seseorang melakukan pelecehan seksual di dunia maya, analisis cyber sexual harrasment tergolong penyimpangan, dan upaya untuk menanggulangi persoalan tersebut. Adapun hasil dari penelitian ini didapati bahwa bentuk-bentuk cyber sexual harassment di antaranya yaitu sexting (Sex and Texting), non-consensual dissemination of intimate images (NCII) dan aktivitas spamming yang menghadirkan komentar-komentar tidak pantas di media sosial. Faktor penyebab cyber sexual harassment diantaranya karena ketidaktahuan pelaku mengenai apa yang ia perbuat yang tergolong pada tindak pelecehan seksual, kemudian kurang mampunya pengendalian diri dari pelaku. Adapun upaya untuk menanggulanginya ialah dengan pencegahan berupa sosialisasi, pengawasan dan pemberian sanksi. Kata Kunci: cyber sexual harrasment, penyimpangan, media sosial.  AbstractThe development of technology has positive and negative effects, the positive surely makes it easier for individuals to communicate, access the Internet, and so on. The downside of the technology brings new massages, such as one of the social media crimes of sexual or cyber sexual harrasment. The study aims to find out and examine forms of cybersexual behavior, causes of sexual abuse in cyberspace, cyberanalyses of harrasment are deviant, and attempts to address the problem. As for the results of the study, such sexual forms as sexting (sex and texting), non-consensual coordination of images (ncii) and spamming activities that present inappropriate comments on social media. Some of the factor causes of cybersexuality are due to the perpetrator's ignorance of what he or she does to sexually abuse, and then the lack of self-control from the perpetrator. As for efforts to address it are prevention of socialization, supervision and sanctions. Keywords: pelecehan seksual dunia maya, penyimpangan, media sosial