p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Darma Agung
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISA FOSTUR KERJA DAN BEBAN KERJA OPERATOR PEMBUAT ARANG DI C.V. FATIH BROTHER Pangaribuan, Omry; Tambun, Bungaran; Sinaga, Joslen
JURNAL DARMA AGUNG Vol 32 No 1 (2024): FEBUARI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v32i1.4138

Abstract

Penelitian ini berjudul "Analisis Fostur Kerja dan Beban Kerja Operator terhadap Keluhan Muskuloskeletal." Dilakukan di CV. Fatih Brother, yang terletak di Lorong Perjuangan, Desa Sukaraya, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Perusahaan ini fokus pada produksi arang dengan bahan baku dari kayu rambutan. Proses produksi melibatkan beberapa tahap, termasuk penerimaan bahan baku, pemotongan, pemetaan, pembakaran, pendinginan, pembongkaran, dan pengangkutan arang ke minibus. Salah satu stasiun kerja di mana operator sering mengalami sakit punggung adalah stasiun pengangkutan arang ke minibus. Di sini, operator secara manual memindahkan arang seberat 25 kg setiap hari ke minibus tanpa memperhatikan postur kerja yang ergonomis. Tujuan penelitian ini adalah menilai dan mengevaluasi postur kerja operator di stasiun pengangkutan arang ke minibus, serta memperbaiki postur kerja yang tidak ergonomis untuk mencapai postur kerja yang lebih baik. Variabel dalam penelitian ini adalah postur kerja, yang mencakup posisi atau bagian tubuh selama melakukan aktivitas kerja yang berkaitan dengan desain area kerja dan persyaratan tugas. Metode pengumpulan data melibatkan observasi langsung di lapangan, wawancara, dan studi literatur. Metode pengolahan dan analisis data melibatkan Nordic Body Map Questionnaire dan REBA. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada proses pengangkutan arang 25 kg ke minibus, bagian tubuh sebelah kiri pada elemen gerakan pertama memiliki tingkat risiko tinggi, sementara bagian tubuh sebelah kanan memiliki risiko sedang. Perbaikan pada postur kerja dan sistem kerja diperlukan. Untuk elemen gerakan kedua, keempat, dan kelima, kedua bagian tubuh ditemukan memiliki risiko sedang dan memerlukan tindakan perbaikan postur kerja. Skor tertinggi REBA (8) terjadi pada elemen gerakan pertama, sedangkan skor terendah (4) terdapat pada elemen gerakan keempat. Tindakan perbaikan postur kerja melibatkan penyediaan fasilitas seperti kereta sorong dan meja kerja di area arang. Rekomendasi melibatkan manajemen perusahaan untuk mempertimbangkan analisis postur kerja dan menambahkan alat bantu yang dapat meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan operator.
PENENTUAN JUMLAH FREKUENSI PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN YANG OPTIMAL UNTUK MEMINIMUMKAN DOWNTIME MESIN CETAK OBAT MEREK MKS-TBL 55 DI PT. INFAR ARISPHARMA MEDAN Pangaribuan, Omry; Tambun, Bungaran; Mariaty, Linda; Sinaga, Joslen
JURNAL DARMA AGUNG Vol 32 No 3 (2024): JUNI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v32i3.4471

Abstract

Setiap perusahaan harus secara rutin merawat peralatan produksinya agar tetap dalam kondisi optimal. Jika peralatan produksi mengalami kerusakan, produksi akan terhenti, jadwal menjadi terganggu, dan biaya perbaikan akan meningkat karena kerusakan semakin parah. PT. Infar Arispharma adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan obat.baik dalam bentuk cair ataupun dalam bentuk padat. Khusus untuk obat padat ini, salah satu alat atau mesin untuk membuatnya adalah mesin cetak obat merek MKS-TBL55. Yang menjadi permasalahan dalam kegiatan operasinya adalah, sering terjadi penundaan proses produksi yang diakibatkan rusaknya mesin cetak obat tersebut . Hal ini terjadi oleh karena kurangnya perhatian manajemen dan operator dalam memeriksa keadaan mesin sehingga mesin menjadi cepat aus dan tidak terawat Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah frekuensi pemeriksaan dan perbaikan mesin cetak obat MKS-TBL55 yang optimal per periodenya serta menentukan downtime minimum sehubungan dengan dengan waktu pemeriksaan dan perbaikan mesin cetak obat tersebut. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah studi dokumentasi dan wawancara, sedangkan metode pengolahan data adalah menggunakan prinsip-prinsip manajemen perawatan yang berkaitan dengan preventif maintenance atau pemeliharaan terencana. Setelah data dikumpulkan kemudian diolah, dan hasilnya adalah sebagai berikut: (a).pola data waktu pemeriksaan dan perbaikan mein cetak obat berdistribusi eksponensial negative, (b) jumlah frekuensi pemeriksaan yang optimal pada mesin cetak obat adalah 15 kali dalam dua tahun, (c).jumlah perbaikan yang optimal adalah 39 kali dalam dua tahun, (c). down time minimum waktu pemeriksaan dan waktu perbaikan masing-masing adalah 27 jam per bulan untuk pemeriksaan dan 71 jam per bulan untuk waktu perbaikan. Besarnya tingkat availability dari mesin cetak obat merek MKS-TBL55 sehubungan dengan jumlah pemeriksaan dan perbaikan yang optimal tersebut adalah 86,6%.