Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengendalian Hama Terpadu Berbasis Rekayasa Ekologi pada Agroekosistem Padi untuk Meningkatkan Peran Musuh Alami Widhayasa, Bayu; Triyuliana, Daya; Marsilah, Marsilah; Andini, Rian
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 5, No 2 (2023): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 5 Nomor 2 Februari 2023
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.5.2.2023.9964.100-108

Abstract

Sistem budidaya padi secara monokultur memaksa petani melakukan pengendalian hama secara intensif dengan banyaknya masukan pestisida. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) sebagai sebuah gagasan teknik pengendalian hama mempunyai komponen kunci dengan menjaga populasi hama agar tetap di bawah ambang ekonomi serta meminimalisir dampak negatif pestisida terhadap lingkungan dan manusia. Penerapan PHT berbasis rekayasa ekologi merupakan strategi meningkatkan keragaman tumbuhan pada agroekosistem padi, tujuannya agar tercipta habitat yang cocok untuk musuh alami agar dapat hidup dan berkembangbiak, sehingga pengendalian hayati bisa terjadi secara alamiah. Keberadaan tanaman refugia di pematang sawah diharapkan mampu menyediakan sumber daya vital meliputi naungan, nektar, polen, serta inang dan mangsa alternatif yang dibutuhkan musuh alami. Pemilihan jenis tanaman refugia yang cocok merupakan faktor fundamental untuk keberhasilan pengendalian hayati melalui strategi rekayasa ekologi. Keberadaan tanaman refugia di pematang sawah seperti wijen (Sesamum indicum), kenikir (Cosmos caudatus) dan bunga pukul delapan (Turnera subulata) mampu meningkatkan kelimpahan musuh alami jenis parasitoid Anagrusspp. dan Oligosita spp, sehingga mampu mengendalikan populasi wereng (Nilaparvata lugens) agar tetap dibawah ambang kerusakan ekonomi, dan juga mengurangi kebutuhan aplikasi insektisida.
Deteksi Cendawan Peronospora Manshurica pada Biji Kedelai (Glycine Max) di Samarinda Marsilah, Marsilah
Jurnal Widyaiswara Indonesia Vol. 5 No. 01 (2024): Maret 2024
Publisher : Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56259/jwi.v5i01.171

Abstract

Deteksi cendawan Peronospora manshurica pada Kedelai (Glycine Max) di Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi cendawan pada biji kedelai yang dilalulintaskan di Pelabuhan Samarinda. Deteksi oospora biji kedelai dilakukan dengan metode pemeriksaan langsung secara mikroskopis. Pengamatan ini dilakukan pada masing-masing sampel. Pemeriksaan langsung dilakukan terhadap biji kedelai yang memiliki gejala berkerak. Bagian pericarp biji kedelai ditetesi dengan aquades steril dibiarkan beberapa menit kemudian dikorek dengan menggunakan jarum ose. Oospora yang tampak kemudian diletakkan pada cover glass yang telah ditetesi aquades steril kemudian diamati pada mikroskop coumpound multi media (Olympus BX 51 dan kamera Olympus DP 20). Pengamatan morfologi meliputi ukuran oospora, warna oospora, bentuk oospora dan juga bentuk hifa. Pengukuran oospora dilakukan secara mikroskopis dengan mikroskop multimedia dan alat ukur mikrometer okuler dengan satuan pengukuran µ (1 µ = 0,001 mm = 1000 µ). Dari hasil penelitian terdeteksi cendawan Peronospora mansshurica pada biji kedelai, dari 5 sampel dinyatakan positif. Biji kedelai yang terinfeksi Peronospora manshurica dapat menjadi inokulum yang dapat meyebarkan penyakit downy mildew pada tanaman kedelai. Cndawan ini masuk dalam kingdom Chromista, Phylum Oomycota, kelas Oomycetes, Ordo Peronosporales, famili Peronosporaceae, genus Peronospora, spesies Peronospora manshurica. Oospora Peronospora manshurica merupakan propagul istirahat yang memungkinkan cendawan bertahan dari kekeringan selama di penyimpanan. Detection of the Fungus Peronospora Manshurica in Soybean (Glycine Max) in Samarinda. This study aims to detect and identify the fungus on soybean seeds that are transported at the Port of Samarinda. Detection of soybean seed oospores was carried out by direct microscopic inspection method. This observation was carried out on each sample. A direct examination was carried out on soybean seeds that had crusty symptoms. The pericarp of soybean seeds is dripped with sterile distilled water and left for a few minutes, then scraped using an ose needle. The visible oospores were then placed on a cover glass that had been dripped with sterile distilled water and then observed under a multi-media compound microscope (Olympus BX 51 and Olympus DP 20 camera). Morphological observations included the size of the oospores, the color of the oospores, the shape of the oospores, and also the shape of the hyphae. The oospores were measured microscopically using a multimedia microscope and an ocular micrometer measuring unit with the unit of measurement µ (1 µ = 0.001 mm = 1000 µ). The results of the study detected the fungus Peronospora mansshurica in soybean seeds, from 5 samples tested positive. Soybean seeds infected with Peronospora manshurica can become an inoculum that can spread downy mildew disease in soybean plants. This fungus belongs to the kingdom Chromista, Phylum Oomycota, class Oomycetes, Order Peronosporales, family Peronosporaceae, genus Peronospora, species Peronospora manshurica Oospora Peronospora manshurica is a resting propagule that allows the fungus to survive drought during storage.