Nilai Huma Betang adalah warisan budaya Dayak yang mengedepankan kebersamaan, kearifan lokal, dan keberlanjutan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi nilai Huma Betang dalam menciptakan sekolah ekoliterasi di SD Negeri 2 Petuk Ketimpun pada siswa kelas awal. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Informan adalah guru, dan kepala sekolah serta siswa pada kelas awal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai Huma Betang telah memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan sekolah ekoliterasi di SD Negeri 2 Petuk Ketimpun. Hal ini terlihat dari upaya sekolah dalam memadukan kurikulum formal dengan pendekatan lokal yang berbasis kearifan lokal, seperti pembelajaran di alam terbuka, penggunaan sumber daya lokal sebagai media pembelajaran, dan pengenalan budaya lokal kepada siswa. Selain itu, nilai-nilai seperti gotong royong, kebersamaan, dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan juga ditanamkan melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan program sosial di sekolah. Dengan demikian, implementasi nilai Huma Betang tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa tetapi juga membantu dalam membentuk sikap dan perilaku ekoliterasi yang berkelanjutan. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memperkuat hubungan antara pendidikan formal dan kearifan lokal serta menunjukkan relevansi nilai-nilai budaya dalam konteks pendidikan ekoliterasi. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pentingnya integrasi nilai-nilai budaya lokal dalam pengembangan kurikulum sekolah untuk menciptakan generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.