Personal Hygiene is a step taken by a person or group of people to maintain their personal hygiene to avoid various diseases. The implementation of personal hygiene can help prevent disease-causing germs or viruses that can harm the health of the body. This is the background of the importance of implementing personal hygiene in everyday life, especially for individuals living together, such as in a pondok pesantren. The community stigma about the pondok pesantren is often identified with a slum, dirty and poorly maintained environment. The participation of institutional administrators and individual students is the main key that must be held firmly. Institutional administrators oversee making and supervising policy regulations related to cleanliness and health in the pondok pesantren. Meanwhile, santri plays a role in maintaining personal hygiene. This study aims to determine the role and steps of Pondok Pesantren Bina Insani in implementing Personal Hygiene pesantren and to find out how the Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mechanism for students to prevent infectious diseases. The research method used is descriptive qualitative. Data sources were obtained from literature review, observation, in-depth interviews, open questionnaires, and documentation. The results of this study indicate that Pondok Pesantren Bina Insani already has a structured system and rules related to the implementation of personal hygiene in the pesantren environment, Pondok Pesantren Bina Insani students generally understand well what personal hygiene is and have tried to implement it in their daily lives.[Kebersihan diri merupakan suatu langkah yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk menjaga kebersihan diri agar terhindar dari berbagai penyakit. Penerapan kebersihan diri dapat membantu mencegah kuman atau virus penyebab penyakit yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Hal inilah yang melatarbelakangi pentingnya penerapan Personal Hygiene sadalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan tempat tinggal individu, seperti di Pondok Pesantren. Stigma masyarakat terhadap lingkungan Pondok Pesantren sering diidentikkan dengan lingkungan yang kumuh, kotor dan kurang terawat. Partisipasi pengurus lembaga dan individu mahasiswa menjadi kunci utama yang harus dipegang teguh. Pengurus lembaga mengawasi pembuatan dan pengawasan peraturan kebijakan terkait kebersihan dan kesehatan di lingkungan Pondok Pesantren. Sedangkan santri berperan dalam menjaga kebersihan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan langkah Pondok Pesantren Bina Insani dalam melaksanakan Personal Hygiene Lingkungan Pesantren dan mengetahui bagaimana mekanisme Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) santri dalam mencegah penyakit menular. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari kajian pustaka, observasi, wawancara mendalam, angket terbuka, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Bina Insani sudah mempunyai sistem dan aturan yang terstruktur terkait dengan penerapan Personal Hygiene di lingkungan pesantren, santri Pondok Pesantren Bina Insani secara umum sudah memahami dengan baik apa itu Personal Hygiene dan sudah mencoba menerapkannya di lingkungan pesantren mereka. kehidupan sehari-hari.]