Arthur Grosvenor Daniells lahir dalam keluarga yang kurang beruntung, pernah masuk panti asuhan karena kemiskinan, dan bersama istrinya, Mary, pernah menjadi pembantu di rumah keluarga James White. Namun pada akhirnya, Daniells menjadi seorang pendeta dan bahkan pimpinan pusat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) sedunia yang paling lama, dan bahkan tercatat sebagai salah satu administrator GMAHK yang paling handal yang pernah ada dalam sejarah GMAHK. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perjalanan teologi dan misiologi dari Daniells sehingga dia bisa menjadi pimpinan pusat GMAHK sedunia. Makalah ini menjelaskan bahwa dalam perjalanan rohaninya, Daniells memandang tugas seorang pendeta bukan hanya sebagai penggembalaan, tetapi juga sebagai penginjilan. Hal ini termotivasi dengan Amanat Agung Yesus untuk memberitakan Injil sampai ke seluruh dunia, sehingga Daniells yang masih muda memulai perjalanan misionarisnya ke Selandia Baru dan Australia yang kelak membawanya menjadi pimpinan GMAHK di Selandia Baru dan Australia, dan bahkan GMAHK sedunia. Prinsip penginjilannya adalah rencanakan kerjamu, dan kerjakan rencanamu, yang terbukti efektif dalam perjalanan misionarisnya ke daerah-daerah yang belum pernah dia datangi sebelumnya. Artikel ini merupakan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode deskriptif historis serta penelitian dokumenter. Untuk setiap bagian, peneliti menggunakan sumber primer. Sumber sekunder digunakan hanya untuk melihat opini terkini mengenai isu tersebut.