Dinda Putri Somantri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pendidikan Agama Islam dalam Ekstrakurikuler Rohis terhadap Kedisiplinan Peserta Didik di SMK Negeri 1 Karawang: The Influence of Islamic Religious Education in Islamic Spiritual (Rohis) Extracullicular on the Discipline of Students at SMK Negeri 1 Karawang Dinda Putri Somantri; Oyoh Bariah; M. Makbul
TA'LIMUNA: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 13 No. 1 (2024): MARET
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/f7nnhz46

Abstract

This research aims to evaluate the influence of Islamic Religious Education (PAI) in Islamic Spiritual (Rohis) extracurricular on student discipline at SMK Negeri 1 Karawang. Using a quantitative approach and correlational methods, this research involved 54 Rohis members. The results show that 64.81% of students are in the medium category in PAI in the Rohis extracurricular and 61.11% of students are in the medium category in terms of discipline. Statistical analysis shows the calculated t of 7.148 is greater than the t table of 2.006, and the linear regression results Y' = 2.209 + 0.826X show that every one unit increase in PAI in Rohis extracurricular increases discipline by 0.826 units. The significance test produces a value of 0.000 < 0.05, so the alternative hypothesis is accepted. The R Square value of 0.496 shows that PAI in Rohis extracurricular influences student discipline by 49.6%. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) terhadap kedisiplinan peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Karawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional dan merupakan penelitian lapangan. Sampel penelitian terdiri dari 54 peserta didik anggota ekstrakurikuler Rohis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 35 peserta didik (64,81%) berada dalam kategori sedang terkait PAI dalam ekstrakurikuler Rohis. Kedisiplinan peserta didik yang mengikuti ekstrakurikuler Rohis menunjukkan 33 orang (61,11%) dalam kategori sedang. Hasil t hitung (7,148) > t tabel (2,006). Hasil regresi linear menunjukkan Y' = 2,209 + 0,826X. Artinya, setiap kenaikan satu satuan pada PAI dalam Rohis meningkatkan kedisiplinan peserta didik sebesar 0,826 satuan. Uji signifikansi menghasilkan nilai 0,000 < 0,05, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Nilai R Square 0,496 menunjukkan 49,6% pengaruh PAI dalam Rohis terhadap kedisiplinan.  Keywords: Pendidikan Agama Islam, Ekstrakurikuler, Rohani Islam (Rohis), Kedisiplinan Peserta Didik.  
PEMIKIRAN TAUHID DALAM PEMIKIRAN TASAWUF FALSAFI DAN SUNNI: Tawhid Thought in Falsafi and Sunni Sufism Dinda Putri Somantri; Achmad Junaedi Sitika
TA'LIMUNA: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 14 No. 2 (2025): SEPTEMBER
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/41xj7k62

Abstract

Sufism represents a central dimension of Islam that emphasizes spiritual purification and closeness to Allah SWT through the attainment of pure monotheism (tauhid). Throughout Islamic intellectual history, Sufism has developed into various streams, notably falsafi (philosophical) Sufism and Sunni Sufism, each offering distinct approaches to understanding tauhid. This study aims to describe the characteristics of both streams and to analyze their differences in interpreting tauhid from philosophical and normative perspectives. This research employs a library-based qualitative approach by examining relevant books, journal articles, and contemporary scholarly works. The findings indicate that philosophical Sufism explains tauhid through metaphysical and mystical concepts such as fana’-baqa’, hulul, ittihad, and wahdat al-wujud. In contrast, Sunni Sufism emphasizes the purification of tauhid through adherence to the Qur’an and Hadith, moral cultivation, spiritual discipline, and the balance between shari‘ah and haqiqah. Both streams contribute to enriching the Islamic understanding of tauhid, though each through distinct methods and emphases. Tasawuf merupakan dimensi penting dalam Islam yang menekankan penyucian jiwa serta upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui penghayatan tauhid yang murni. Sepanjang sejarah, tasawuf berkembang dalam berbagai corak, di antaranya Tasawuf Falsafi dan Tasawuf Sunni yang memiliki pendekatan berbeda dalam memahami tauhid. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik kedua corak tasawuf tersebut dan menjelaskan perbedaannya dalam memaknai tauhid, baik secara filosofis maupun normatif. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan menganalisis buku, artikel jurnal dan penelitian yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tasawuf Falsafi memahami tauhid melalui pendekatan filosofis-mistis dengan konsep seperti fana’-baqa’, hulul, ittihad dan wahdat al-wujud. Sementara Tasawuf Sunni menekankan pemurnian tauhid berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis melalui praktik akhlak, penyucian jiwa, serta keseimbangan syariat dan hakikat. Kedua corak tasawuf tersebut sama-sama berkontribusi dalam memperkaya pemahaman tauhid, namun melalui jalur dan penekanan yang berbeda.