Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Standar Interoperabilitas HL7-FHIR Pada Pertukaran Rekam Kesehatan Elektronik di Puskesmas Riska Pradita; Fitriana, Syarah Mazaya
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI) Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Februari
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v9i1.1334

Abstract

Background: The electronic system used in the implementation of the Electronic Health Record (RKE) must have compatibility and/or interoperability capabilities. In RKE interoperability in Health Facilities must use a health data interoperability service platform managed by the Ministry of Health, namely Health Level Seven International-Fast Healthcare Interoperability Resources (HL7-FHIR). The use of the HL7-FHIR is an example of Apple connecting the Apple Health App to the RKE and Apple Watch. The biggest interoperability challenges of RKE are information stored in different databases which have different formats and data types that are not compatible with each other, making it difficult for different systems to interpret correctly, and there is no interoperability platform. This research was conducted with the aim of analyzing the application of HL7-FHIR on RKE interoperability at SIMPUS so that it is expected to facilitate the implementation of interoperability between health service information systems in Indonesia. Method: This type of research is descriptive qualitative with an action research design. Data collection was carried out using interviews and FGDs with 3 members of the Development Team, as well as document studies. Results: FHIR Resources used as needed in this study were 8 resources and 97 data elements. However, it requires the addition of 16% data elements in the HL7-FHIR data elements. Conclusion: In general, the HL7-FHIR standard can represent the RKE model for interoperability on SIMPUS.
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR REKAM MEDIS PASIEN UMUM DI PUSKESMAS MLATI I SLEMAN Fitriana, Syarah Mazaya; Widowati, Vidya; Kristina, Meida
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2023 : SIKesNas 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2837

Abstract

Rekam medis merupakan dokumen yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien serta memuat informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien membenarkan diagnosa dan pengobatan. Kelengkapan rekam medis yaitu kajian atau telaah isi rekam medis berkaitan dengan pendokumentasian, pelayanan atau menilai kelengkapan rekam medis. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 1 desember 2021 diperoleh kelengkapan pengisian formulir rekam medis pasien umum untuk kelengkapan identitas pasien 100%, anamnese 100%, vital sign 70%, pemeriksaan/diagnosa 100%, pengobatan terapi 100%, keterangan untuk diagnosa penyakit baru dan lama 60%, tanda tangan dan nama 80% dan untuk pendokumentasian yang benar dengan pemberian garis tetap pada area kosong belum terlaksana mencapai 37%. Tujuan dalam penelitian untuk mengetahui pelaksanaan, mengetahui persentase kelengkapan, mengetahui faktor ketidaklengkapan pengisian formulir rekam medis pasien umum di Puskemas Mlati I Sleman. Jenis penelitian ini berupa diskriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus. Populasi subjek dalam penelitian ini sejumlah 5 dokter, 6 perawat, 2 perekam medis dan populasi objek pada bulan oktober sampai desember sebanyak 4434 formulir rekam medis pasien umum. Sampel subjek sejumlah 5 orang terdiri dari 2 dokter, 2 perawat, 1 perekam medis dan sampel objek sebanyak 98 formulir rekam medis pasien umum. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipasi pasif, wawancara semi terstruktur dan studi dokumentasi. Uji validitas menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan pengisian formulir rekam medis pasien umum yang tidak lengkap akan membuat dokter melakukan pemeriksaan ulang kepada pasien dan membuat perawat kesulitan dalam memasukkan data ke SIMPUS. Persentase kelengkapan formulir rekam medis pasien umum diperoleh kelengkapan identifikasi 96%, kelengkapan laporan penting 58%, kelengkapan autentikasi 91%, dan pendokumentasian yang benar 82% untuk pemberian garis tetap pada area yang kosong belum dilakukan sedangkan untuk faktor ketidaklengkapan dari segi man disebabkan kelalaian petugas medis, faktor machines disebabkan karena sistem yang sering eror, faktor methods SPO akan berjalan secara efektif dan efisien jika waktunya ada untuk setiap petugas, pada faktor materials form rekam medis sudah sesuai dengan standar yang sudah diterapkan, dan faktor money belum adanya reward dan punishment terkait dengan kelengapan rekam medis, faktor motivation yaitu kurangnya motivation petugas medis terkait dengan kelengkapan rekam medis.