Proyek pembangunan Firewood Pabrik Pengering Jagung yang berlokasi di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara mengalami keterlambatan dalam tahap pembangunan dari waktu rencana 91 hari telah menjadi 112 hari. Penelitian ini bertujuan menganalisis kembali waktu pelaksanaan proyek apabila dipercepat dan dampaknya pada biaya pelaksanaan, sebagai salah satu solusi untuk menanggulangi keterlambatan waktu penyelesaian proyek tersebut. Pengumpulan data lapangan dengan metode observasi langsung di lokasi proyek, dan analisis data menggunakan metode Crash Program. Analisis data menghasilkan total waktu yang dipercepat dengan tambahan tiga jam kerja lembur pada pekerjaan-pekerjaan kritis yaitu, total waktu proyek yang dipercepat menjadi 97 hari dengan total biaya sebesar Rp. 3.272.322.829,49, jika dipercepat menjadi 96 hari total biaya sejumlah Rp. 3.272.420.796,44, sedangkan jika dipersingkat menjadi 91 hari total biaya proyek menjadi Rp. 3.291.041.560,00; total biaya yang dipercepat lebih kurang dari total biaya waktu normal yaitu Rp. 3.325.265.717,41. Percepatan waktu proyek menggunakan metode Crash Program menjadikan biaya langsung proyek bertambah, namun biaya tidak langsung menjadi berkurang karena total waktu proyek menjadi lebih singkat. Percepatan waktu proyek bermanfaat menghindari keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan kritis, sekaligus dapat menurunkan total biaya pelakanaan pembangunan. Percepatan waktu pada proyek pembangunan Firewood Pabrik Pengering Jagung menghasilkan waktu optimum 97 hari dengan total biaya proyek Rp. 3.272.322.829,49.