Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang tidak ditularkan (non communicable disease) dan sering ditemukan di masyarakat seluruh dunia. Diabetes melitus merupakan penyakit kronik dan dapat menimbulkan komplikasi, salah satunya adalah penurunan fungsi ginjal. Anemia merupakan komplikasi Diabetes melitus khususnya jika disertai gangguan renal. Anemia ditandai dengan penurunan hemoglobin dan gangguan renal dapat ditandai dengan peningkatan kreatinin. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kadar hemoglobin dengan kreatinin pada penderita Diabetes melitus. Metode: Metode penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di Prodia Lampung dengan jumlah sampel yang digunakan 30 pasien Diabetes melitus pada tahun 2023. Analisis data menggunakan teknik analisis uji korelasi. Hasil: Setelah dilakukan penelitian terhadap 30 responden pasien Diabetes melitus diperoleh hasil signifikansi yaitu sebesar p=0,044. Nilai koefisien korelasi sebesar -0.370. Berdasarkan analisis menggunakan uji Spearman. menunjukkan nilai sig. (2-tailed) adalah sebesar 0.044 (p <0,05) menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kadar hemoglobin dengan kreatinin pada penderita Diabetes melitus. Nilai koefisien korelasi sebesar -0.370 menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kadar hemoglobin dengan kreatinin pada penderita Diabetes melitus dengan tingkat hubungan “Lemah” yang berarti semakin tinggi nilai kadar kreatinin , kadar hemoglobin pun akan semakin rendah. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara kadar hemoglobin dengan kreatinin pada penderita diabetes melitus di Prodia Lampung.