Setyowati, Nur Fitriana
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Seleksi Nilai Fuzziness Exponent Optimal pada Algoritma Fuzzy c-Means untuk Mengelompokkan Provinsi di Indonesia Berdasarkan Indikator Pembangunan Ekonomi Sa'adah, Umu; Handamari, Endang Wahyu; Andawaningtyas, Kwardiniya; Setyowati, Nur Fitriana
PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.54897

Abstract

Pada tahun 2015, PBB merancang 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk mencapai kesejahteraan manusia pada tahun 2030 dengan mengintegrasikan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan: ekonomi, sosial, dan lingkungan. Salah satu faktor yang digunakan untuk menilai keberhasilan sebuah wilayah atau pemerintahan dalam mengelola kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat adalah tingkat perekonomian. Untuk mewujudkan kondisi tersebut diperlukan strategi dalam pembangunan pada sektor ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan Provinsi di Indonesia menjadi 3 klaster berdasarkan indikator pembangunan ekonomi menggunakan algoritma fuzzy c-means. Penentuan 3 klaster dimaksudkan untuk klaster provinsi dengan tingkat pembangunan ekonomi rendah, sedang dan tinggi. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laman resmi Badan Pusat Statistika. Dengan mengetahui karakteristik provinsi berdasarkan indikator pembangunan ekonomi (IPE), maka pengambil keputusan dapat menyusun strategi perencanaan program pembangunan ekonomi berdasarkan skala prioritas pada masing-masing provinsi. Hasil pengelompokan menunjukkan bahwa Provinsi Papua sangat membutuhkan prioritas pembangunan khususnya dalam sektor ekonomi guna peningkatan indeks pembangunan manusia, angka partisipasi sekolah berusia 7 sampai 12 tahun, angka partisipasi sekolah berusia 13 sampai 15 tahun, angka partisipasi sekolah berusia 16 sampai 18 tahun, sumber air minum yang layak, sumber penerangan listrik, dan sanitasi yang layak, karena indikator-indikator tersebut memiliki nilai rendah.