Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN AGEN SOSIALISASI DALAM LINGKUNGAN ANAK Nabela Puspita Sari; Neny Widiyanti
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 2 No. 12 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v2i12.2044

Abstract

Sosialisasi adalah proses dimana seorang individu menyesuaikan diri dengan masyarakat atau kelompok sosial di tempat mereka dan menjadi bagiannya serta melalui sosialisasi sehingga orang bisa belajar tentang norma – norma sosial, kepercayaan, dan adat istiadat dalam suatu wilayah mereka. Tujuan dari setiap sosialisasi untuk mengajarkan individu dari kelas sosial yang berbeda tentang kebiasaan sehari- hari yang ada dalam suatu kelompok bahwa setiap lingkungan yang didiami oleh masyarakat mempunyai perbedaan dari segi apapun, jadi para individu harus menyesuaikan lingkungannya sesuai situasi dan kondisi. Namun dapat diketahui bahwa setiap sosialisasi juga harus ada agen sosialisasi sebagai perantara di dalam interaksi. Agen sosialisasi adalah sekelompok orang yang melakukan atau memprakarsai sosialisasi dalam suatu lingkup sosial, proses sosialisasi akan berjalan dengan baik jika pribadi seseorang juga baik begitupun sebaliknya. Karena proses sosialisasi berpengaruh sangat besar terhadap kepribadian seseorang dan saling berkaitan erat bahkan bersifat simbiosis karena dalam suatu interaksi antara agen sosialisasi yang dapat dibentuk melalui pembimbingan sehingga dapat memberikan peran utama dalam pengendalian kontrol terhadap perilaku anak agar tidak terjadi hal yang menyimpang. Untuk menentukan karakteristik dan kontrol sosial anak, agen sosialisasi memiliki kemampuan mendidik sebagai berikut yaitu keluarga, sekolah, teman sebaya dan media massa. Metode penelitian yang dilakukan adalah menggunakan pendekatan secara kualitatif yaitu sebuah cara untuk menganalisis antara hubungan agen sosialisasi terhadap lingkungan anak. Pendekatan yang dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu sebuah metode yang secara langsung menganalisis peran agen sosialisasi berdasarkan sumber yang relevan dan komplit
PERAN PATEMBAYAN DI STADION GBK TERHADAP SOSIALISASI MENONTON BOLA Neny Widiyanti; Nabela Puspita Sari
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 7 No. 2 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v7i2.10654

Abstract

Patembayan merupakan kelompok kelompok sosial yang anggotanya mempunyai rasa harga diri yang tinggi sehingga harus mengutamakan kepentingan pribadi, kelompok, atau golongannya. Patembayan juga dikenal dengan sebutan gesellschaft. Patembayan juga seringkali diperuntukkan dapat meringankan beban anggota kelompoknya serta memprioritaskan kebutuhan golongannya, umumnya hubungan batin yang terjalin dalam jangka waktu relatif pendek dan terbentuk atas dasar visi atau tujuan bersama sehingga bersifat sementara (skunder) dan formal, dalam masa yang singkat kelompok patembayan mempunyai hubungan perjanjian atau kontrak yang didasarkan pada ikatan timbal balik. Penonton bola adalah orang orang yang hanya mengamati perilaku bola. Metode yang bisa dilakukan dalam dalam pengumpulan data berupa mengadakan wawancara dengan pengunjung dan patembayan untuk mengeksplorasi peran patembayan dalam sosialisasi menonton selanjutnya bisa dilaksanakan dengan observasi yakni mengamati interaksi sosial di stadion GBK dan bagaimana patembayan berinteraksi dengan pengunjung. Sosialisasi adalah konsep umum yang diartikan sebuah proses di mana kita belajar interaksi dengan orang lain, tentang cara bertindak, berpikir, dan merasakan, di mana semua itu merupakan hal penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif. Secara umum berbicara , pengertian masyarakat adalah kumpulan individu​ yang tinggal hidup bersama dan saling bekerja sama untuk menegakkan nilai -nilai suatu masyarakat yang telah memiliki norma , adat istiadat , serta tatanan kehidupan yang berlaku di lingkungannya bersama-sama dan bergotong royong menegakkan nilai -nilai masyarakat yang telah memiliki norma , adat istiadat , serta tatanan kehidupan yang berlaku di lingkungannya
Pengaruh Budaya Modern terhadap Gen Z dalam Membangun Karakter Nabela Puspita Sari; Revalina Annisa Gita Kusuma
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 8 No. 2 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v8i2.13066

Abstract

Kebudayaan modern yang berkembang pesat seiring dengan globalisasi dan kemajuan teknologi memberikan dampak yang besar terhadap pembentukan kepribadian Generasi Z (Gen Z). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh budaya modern terhadap perkembangan kepribadian Generasi Z, baik positif maupun negatif. Sisi positifnya, budaya modern memberikan akses informasi yang luas, menumbuhkan kreativitas, dan meningkatkan kesadaran sosial terhadap isu-isu global. Di sisi lain, budaya modern juga membawa dampak negatif yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, seperti krisis identitas, gaya hidup hedonistik, dan tekanan media sosial. Penelitian menunjukkan bahwa Gen Z berada di persimpangan antara menganut nilai-nilai modern dan mempertahankan identitas budaya lokalnya. Oleh karena itu, penting bagi keluarga, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk saling bersinergi membantu Gen Z mengembangkan kepribadian tangguh, adaptif, dan berlandaskan nilai-nilai moral yang seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya modern terhadap karakter Generasi Z karena perkembangan budaya modern yang didorong oleh kemajuan teknologi dan globalisasi telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pola hidup generasi muda, khususnya Generasi Z. Generasi Z tumbuh di tengah arus informasi yang cepat dan paparan budaya global yang beragam, yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi proses pembentukan karakter mereka. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survei deskriptif. Penelitian ini melibatkan siswa SMA di Kota Malang, yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Penelitian menunjukkan bahwa budaya kontemporer memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bagaimana Generasi Z membuat karakter mereka. Pengaruh tersebut terlihat dalam perubahan pola pikir, gaya hidup, dan nilai-nilai sosial yang dianut oleh remaja, baik dalam aspek positif maupun negatif. Oleh karena itu, keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial harus berperan aktif dalam membimbing Gen Z untuk mempertahankan nilai-nilai karakter positif di tengah arus budaya modern yang terus berubah,