Temuan ini bertujuan untuk mengeksplorasi serta juga menganalisis motif serta ekspresi tirakat santri milenial di Pondok pesantren Tebuireng. Tujuan dari temuan ini ialah untuk memahami motif di balik tindakan tirakat santri milenial serta mengeksplorasi beragam bentuk ekspresi tirakat yang mereka praktikkan. Temuan ini mempergunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk menggambarkan fenomena yang ada. Lokasi temuan ditetapkan di Pondok pesantren Tebuireng, Jombang, yang dipilih karena sistem pembelajaran campuran antara tradisional serta juga modern serta statusnya sebagai pesantren besar serta juga bersejarah di Indonesia. Metode temuan meliputi observasi, wawancara, serta juga dokumentasi. Data dikumpulkan melalui observasi langsung di lapangan, wawancara dengan informan kunci seperti pengasuh pesantren, ustad, santri, serta wali santri, serta juga dokumentasi dari catatan serta rekaman. Teknik analisis data yang dipergunakan mencakup reduksi data, penyajian data, serta juga penarikan kesimpulan sesuai dengan metode analisis dari Miles serta juga Huberman. Hasil temuan menunjukkan bahwasanya motif tirakat santri milenial meliputi motif rasional nilai, motif tradisional, motif afeksi, serta juga motif rasio instrumental. Motif rasional nilai berkaitan dengan pencarian kedekatan spiritual dengan Tuhan, sementara motif tradisional mencerminkan usaha untuk mewarisi praktik kiai serta juga keluarga. Motif afeksi berhubungan dengan kebutuhan emosional serta juga psikologis seperti kesuksesan serta juga perlindungan diri. Motif rasio instrumental menggambarkan tindakan tirakat yang dipilih secara sadar berdasarkan tujuan tertentu.