Ira Handriani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PREDISPOSITION FACTORS ANALYSIS FOR FOURNIER'S GANGRENE DEFECTS CLOSURE COMPLICATION Bermani, Bayu Fasi; Rizaliyana, Sitti; Ira Handriani
Jurnal Rekonstruksi dan Estetik Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Rekonstruksi dan Estetik, June 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.125 KB) | DOI: 10.20473/jre.v5i1.24318

Abstract

Highlights: Fournier's gangrene remains a serious condition with a relatively high mortality rate. Early identification of predisposing factors, combined with invasive and aggressive treatment approaches, is crucial in mitigating morbidity. Abstract: Introduction:  Fournier's gangrene is a rare and rapidly progressive, necrotizing fasciitis affecting the external genitalia and perineum. Based on the case series that have been reported, the incidence rate of this case is 88% with a mortality rate of 20%-40%. The study aims to share our policy in managing Fournier's gangrene and identifying risk factors that can affect the outcome of defect closure. Methods: The medical records of 10 patients with Fournier's gangrene who presented at the Dr. Soetomo Hospital Surabaya from January 2017 to December 2018 were reviewed retrospectively. We analyzed the characteristics of the patients, risk factors, methods of defect closure, and case outcome. There are 10 Fournier's gangrene patients at Dr. Soetomo Academic General Hospital from January 2017 to December 2018. We analyzed the patient's medical records retrospectively on the patient's characteristics, risk factors, method of closing Fournier's gangrene defects, and the final outcome of the case. Results: There were ten men enrolled in the study, and the mean age was 49.3 ± 11.51 years. All patients received broad-spectrum antibiotic therapy, and extensive surgical excision. This study found that diabetes mellitus and uncontrolled patient blood sugar levels, statistically there is no effect on failure of defect closure in Fournier gangrene patients, but clinically, the relative risk value shows that blood glucose levels have a risk factor of 6 times. increasing the incidence of failure to close the Fournier gangrene defect. Conclusion:Fournier's gangrene is still considered a severe disease with fairly high mortality rate. Early recognition of predisposition factors associated with invasive and aggressive treatment options is very important in efforts to to reduce morbidity.
FAKTOR RESIKO DAN KARAKTERISTIK INFANTIL HEMANGIOMA DI RSUD DR. SOETOMO TAHUN 2015-2019 Ikhsan, Muhammad; Budi, Agus Santoso; Ira Handriani
Jurnal Rekonstruksi dan Estetik Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Rekonstruksi dan Estetik, Juni 2021
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.131 KB) | DOI: 10.20473/jre.v6i1.28229

Abstract

Highlights: Usia ibu, riwayat keluarga, dan penggunaan obat prekonsepsi, dapat menjadi faktor risiko yang signifikan dalam perkembangan hemangioma infantil pada anak-anak. Pemahaman tentang faktor-faktor risiko ini dapat membantu dalam diagnosis, pengawasan, dan perawatan yang lebih baik bagi anak-anak yang mengalami hemangioma infantil. Abstrak: Latar Belakang: Di Indonesia, data mengenai faktor risiko hemangioma infantil ini masih belum terdokumentasikan dengan baik. Namun dengan adanya data demografis, faktor-faktor prenatal dan perinatal pada pasien hemangioma infantil dapat membantu klinisi untuk mendalami patogenesis kelainan ini dengan lebih baik. Diharapkan dalam penelitian ini, adanya data demografis ini dapat membantu peneliti lainnya untuk melakukan analisis lebih lanjut mengenai patogenesis, diagnosis, tatalaksana, maupun luaran pasien dengan hemangioma infantil. Metode:Penelitian ini merupakan studi case control. Sebanyak 67 subyek hemangioma infantil dan 134 subyek hemangioma non infantil diambil dari data rekam medis. Data yang diambil yaitu jenis kelamin pasien, berat badan, usia ibu saat hamil, usia kehamilan saat melahirkan, riwayat multipel gestasi, riwayat penggunaan obat-obatan saat kehamilan dan riwayat keluarga dengan hemangioma infantil. Kemudian dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan program spreadsheet Microsoft Excel SPSS 21. Hasil: Risiko hemangioma infantil meningkat dengan usia ibu, terutama pada ibu berusia 22-30 tahun (4,257 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu di bawah 22 tahun) dan lebih dari 30 tahun (9,960 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu di bawah 22 tahun). Riwayat keluarga dengan hemangioma atau kelainan vaskular juga meningkatkan risiko (14,175 kali lebih besar daripada yang tidak memiliki riwayat serupa).Penggunaan obat prekonsepsi selama kehamilan juga berkontribusi pada risiko (4,914 kali lipat). Hemangioma infantil lebih umum pada orang Melayu daripada orang Cina. Kesimpulan: Hemangioma infantil dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jenis kelamin, ras, usia ibu, riwayat keluarga, dan penggunaan obat-obatan selama kehamilan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara riwayat multipel gestasi dengan hemangioma infantil.