Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TRANSFORMASI TEKNOLOGI DIGITAL DALAM KEAMANAN DAN PRIVASI PADA INSTITUSI BUMN Depo Sadrila Hadi; Gery Jentama; Muhammad Hafidz Adisty; Tata Sutabri
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 7 (2023): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v1i7.750

Abstract

Tata Pemerintahan yang Baik adalah tujuan utama dalam pengembangan paradigma Pelayanan Publik yang baru. Paradigma ini berfokus pada prinsip pelayanan publik yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, mencakup kepentingan publik, kepastian hukum, kesetaraan hak, profesionalisme, partisipatif, kesetaraan perlakuan, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas, dan perlakuan khusus untuk kelompok rentan. Pemerintah harus meningkatkan pelayanan publik sebagai hak sosial dasar masyarakat, sesuai dengan ketentuan Pasal 18 A ayat (2) dan Pasal 34 ayat (3) UUD 1945 Penggunaan teknologi, seperti Big Data, menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas layanan publik. PT Telekomunikasi Regional VI Kalimantan sebagai penyedia layanan telekomunikasi di Kalimantan perlu meningkatkan tata kelola teknologi informasinya. Penelitian ini menggunakan framework COBIT 2019 untuk merancang tata kelola TI yang mendukung kinerja perusahaan. Sektor jasa keuangan, khususnya BankCo, menghadapi tantangan transformasi digital. Penelitian ini menerapkan kerangka kerja COBIT 2019 DevOps untuk mengevaluasi pengelolaan teknologi informasi. Evaluasi mengungkapkan kesenjangan dalam pengelolaan TI dan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kematangan. FintechCo, perusahaan di sektor fintech, juga menghadapi tantangan dalam menghadapi risiko keamanan informasi. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja COBIT 2019 Information Security untuk menganalisis dan memberikan rekomendasi dalam memitigasi risiko keamanan informasi. Studi kasus InsurCo menunjukkan peranan manajemen keamanan informasi dalam mendukung transformasi digital organisasi. Metode penelitian ini menggunakan Design Science Research dan fokus pada prioritisasi manajemen keamanan informasi. Akhirnya, makalah ini menjelaskan peran media sosial pemerintah dalam komunikasi krisis di masa pandemi Covid-19. Penggunaan media sosial pemerintah telah berkembang menjadi komunikasi yang transparan dan melibatkan publik. Artikel ini memberikan diskusi komprehensif tentang pemanfaatan media sosial pemerintah di masa pandemi Covid-19 dalam konteks praktik komunikasi krisis. Artikel-artikel ini memberikan wawasan tentang upaya meningkatkan kualitas layanan publik, pengelolaan teknologi informasi, manajemen keamanan informasi, dan komunikasi krisis yang relevan untuk berbagai sektor.
ASPEK KEAMANAN DAN PRIVASI DALAM LINGKUNGAN METAVERSE Depo Sadrila Hadi; Gery Jentama; Muhammad Hafidz Adisty; Tata Sutabri
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 2 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v2i2.1679

Abstract

Metaverse merupakan sebuah inovasi teknologi ruang virtual tiga dimensi yang saat ini tengah membangkitkan rasa penasaran banyak orang, baik karena perkembangannya yang sangat pesat maupun penggunaannya yang luas di berbagai bidang kehidupan. Kajian penelitian ini memaparkan tentang tantangan dan peluang metaverse dalam dunia pendidikan, serta penerapan metaverse dalam dunia pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan pustaka yang mengumpulkan data pustaka dari berbagai sumber jurnal akademis yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas. Desain penelitian yang digunakan adalah review naratif. Pengumpulan data disarikan dari artikel jurnal internasional, jurnal nasional terakreditasi dan non-akreditasi, prosiding konferensi, disertasi, dan disertasi pada tahun 2017 hingga 2022. Hasil survei menunjukkan popularitas Metaverse mencapai puncaknya dalam beberapa bulan terakhir, dan penerapan media pembelajaran digital berbasis augmented reality dan virtual reality telah menyaksikan percepatan teknologi Metaverse di dunia pendidikan. Metaverse diyakini mampu mengatasi keterbatasan yang ada dalam dunia pendidikan berikut ini: Contoh: pembatasan kapasitas kelas karena pandemi, pembatasan jarak dan waktu kelas, dll. Konsep dunia maya memungkinkan pembelajaran online menjadi lebih interaktif tanpa mengorbankan pengalaman belajar bagi siswa. Belajar kapan saja, di mana saja merupakan konsep menarik yang disukai banyak Gen Z saat ini. Metaverse diperkirakan akan merambah banyak bidang kehidupan manusia selama 10 hingga 15 tahun ke depan. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai arsitektur yang menghubungkan dunia metaverse, dunia virtual, dan dunia nyata, serta membahas tentang keamanan dan privasi data pribadi, yang dapat menimbulkan risiko signifikan bagi dunia metaverse. Kajian ini fokus pada masalah keamanan dan data pribadi atau privasi pribadi. Yang menarik adalah Metaverse, yang mewakili generasi berikutnya yang akan menggunakan Internet untuk mengubah cara hidup orang dan bentuk komunikasi media baru dengan sistem yang memungkinkan pengguna membuat avatar mereka sendiri untuk bekerja, bersosialisasi, dan hiburan dalam permainan virtual. Kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai teknologi yang menggabungkan kecerdasan buatan, blockchain, realitas virtual, dan augmented reality. Dalam konteks ini, metaverse dapat membantu manusia, namun juga dapat menimbulkan berbagai masalah terkait keamanan dan privasi informasi pribadi pengguna sistem, seperti pelanggaran data dan pencurian identitas. Dengan berfokus pada pendekatan mendasar, kami membantu melindungi privasi pengguna saat mereka memasuki dunia realitas virtual. Karakteristik metaverse sosial, yaitu banyaknya avatar, opsi interaksi terbuka, dan basis pengguna anonim yang luas, seharusnya dapat menyelesaikan masalah tersebut. Ia memiliki properti yang memungkinkan kompatibilitas dengan pelacakan dan pemantauan di metaverse. Perampokan berbahaya karena dapat mengganggu privasi Anda.