Unit Restorasi Arsip di lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menjalankan kegiatan rewashing arsip negatif foto sebagai bagian penting dari pelestarian arsip statis yang memiliki nilai sejarah tinggi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencegah degradasi lebih lanjut pada bahan visual arsip yang rentan terhadap kerusakan akibat usia, kelembaban, jamur, dan faktor lingkungan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan rewashing secara teknis, dasar hukum yang melandasinya, frekuensi kegiatan, serta kapasitas sumber daya manusia yang terlibat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung dan wawancara mendalam kepada pranata arsip dan staf restorasi. Proses rewashing dilakukan melalui empat tahapan utama, yaitu: persiapan bahan, pencucian, pengeringan, dan penyimpanan akhir. Pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada pedoman konservasi yang ketat dan standar internasional yang disesuaikan dengan kondisi di ANRI. Frekuensi kegiatan disesuaikan dengan kondisi fisik arsip serta prioritas program tahunan ANRI. Selain itu, pelatihan teknis dan etis terhadap staf restorasi secara berkala menjadi komponen penting dalam menjamin keberlanjutan kegiatan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rewashing arsip negatif foto bukan hanya bersifat teknis, tetapi juga berperan strategis dalam menjaga memori kolektif bangsa Indonesia. Kegiatan ini merepresentasikan komitmen ANRI terhadap pelestarian warisan budaya nasional secara profesional dan berkelanjutan.