Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan kepercayaan diri dengan kecemasan sosial pada remaja Wardhana, Nadya Rizky Salsabila; Hudaniah; Sakinah Nur Rokhmah
Cognicia Vol. 12 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/cognicia.v12i1.30456

Abstract

Navigating complex social situations can be challenging for adolescents who lead an active social life, potentially leading to social anxiety. Social anxiety can be overcome by having self-confidence. The purpose of this study is to determine the relationship between self-confidence and social anxiety in adolescents. The sample in this study with 213 teenagers from several regions in Indonesia, using the Simple Random Sampling. The design of the research used is a correlational design with Pearson correlation analysis techniques with SPSS version 25. The results of the study found that r= -0,206, p= 0,002 the meaning of significant negative relationship between self-confidence and social anxiety in adolescents, meaning that the higher the self-confidence it has, the lower the social anxiety experienced, and vice versa.
Penyesuaian Lintas Budaya Mahasiswi Muslim Indonesia di Taiwan Sakinah Nur Rokhmah; Hung Chiao
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD) Vol. 2 No. 2 (2022): Juli: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurdikbud.v2i2.258

Abstract

Pada tahun 2020 terdapat 13.084 orang Indonesia yang belajar di Taiwan. Jumlah mahasiswi muslim Indonesia di Taiwan cukup banyak, namun sampai saat ini baru sedikit penelitian yang membahas secara spesifik tentang mereka. Wanita muslimah memiliki banyak aturan yang mengatur perilaku mereka dalam hal norma gender dan aktivitas keagamaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menjelaskan tentang tantangan penyesuaian lintas budaya yang dihadapi dan strategi koping yang digunakan mahasiswa terkait norma gender dan pengalaman hidup beragama di Taiwan. Karakteristik partisipan dalam penelitian ini adalah warga negara Indonesia, perempuan, lajang, muslim, mahasiswa pascasarjana di Taiwan dan minimal semester dua. Pengumpulan data adalah wawancara semi terstruktur melalui tatap muka dan online. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir semua partisipan mengalami Culture shock di awal kehidupan di Taiwan (mencari makanan halal dan berinteraksi dengan lawan jenis). Mereka juga mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas keagamaan di tempat umum. Meskipun dosen dan mahasiswa setempat memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan banyak bertanya tentang masalah hijab, kegiatan keagamaan, masalah makanan halal, interaksi lawan jenis dan nilai-nilai Islam lainnya, mereka memberikan dukungan yang baik untuk membantu peserta dalam proses penyesuaian. Para partisipan mencoba menikmati semua tantangan dan menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan Islam kepada masyarakat Taiwan.
Penyesuaian Lintas Budaya Mahasiswi Muslim Indonesia di Taiwan Sakinah Nur Rokhmah; Hung Chiao
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD) Vol. 2 No. 2 (2022): Juli: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurdikbud.v2i2.258

Abstract

Pada tahun 2020 terdapat 13.084 orang Indonesia yang belajar di Taiwan. Jumlah mahasiswi muslim Indonesia di Taiwan cukup banyak, namun sampai saat ini baru sedikit penelitian yang membahas secara spesifik tentang mereka. Wanita muslimah memiliki banyak aturan yang mengatur perilaku mereka dalam hal norma gender dan aktivitas keagamaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menjelaskan tentang tantangan penyesuaian lintas budaya yang dihadapi dan strategi koping yang digunakan mahasiswa terkait norma gender dan pengalaman hidup beragama di Taiwan. Karakteristik partisipan dalam penelitian ini adalah warga negara Indonesia, perempuan, lajang, muslim, mahasiswa pascasarjana di Taiwan dan minimal semester dua. Pengumpulan data adalah wawancara semi terstruktur melalui tatap muka dan online. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir semua partisipan mengalami Culture shock di awal kehidupan di Taiwan (mencari makanan halal dan berinteraksi dengan lawan jenis). Mereka juga mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas keagamaan di tempat umum. Meskipun dosen dan mahasiswa setempat memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan banyak bertanya tentang masalah hijab, kegiatan keagamaan, masalah makanan halal, interaksi lawan jenis dan nilai-nilai Islam lainnya, mereka memberikan dukungan yang baik untuk membantu peserta dalam proses penyesuaian. Para partisipan mencoba menikmati semua tantangan dan menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan Islam kepada masyarakat Taiwan.
Penyesuaian Lintas Budaya Mahasiswi Muslim Indonesia di Taiwan Sakinah Nur Rokhmah; Hung Chiao
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD) Vol. 2 No. 2 (2022): Juli: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurdikbud.v2i2.258

Abstract

Pada tahun 2020 terdapat 13.084 orang Indonesia yang belajar di Taiwan. Jumlah mahasiswi muslim Indonesia di Taiwan cukup banyak, namun sampai saat ini baru sedikit penelitian yang membahas secara spesifik tentang mereka. Wanita muslimah memiliki banyak aturan yang mengatur perilaku mereka dalam hal norma gender dan aktivitas keagamaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menjelaskan tentang tantangan penyesuaian lintas budaya yang dihadapi dan strategi koping yang digunakan mahasiswa terkait norma gender dan pengalaman hidup beragama di Taiwan. Karakteristik partisipan dalam penelitian ini adalah warga negara Indonesia, perempuan, lajang, muslim, mahasiswa pascasarjana di Taiwan dan minimal semester dua. Pengumpulan data adalah wawancara semi terstruktur melalui tatap muka dan online. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir semua partisipan mengalami Culture shock di awal kehidupan di Taiwan (mencari makanan halal dan berinteraksi dengan lawan jenis). Mereka juga mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas keagamaan di tempat umum. Meskipun dosen dan mahasiswa setempat memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan banyak bertanya tentang masalah hijab, kegiatan keagamaan, masalah makanan halal, interaksi lawan jenis dan nilai-nilai Islam lainnya, mereka memberikan dukungan yang baik untuk membantu peserta dalam proses penyesuaian. Para partisipan mencoba menikmati semua tantangan dan menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan Islam kepada masyarakat Taiwan.