Kanker payudara juga dapat terjadi karena beberapa faktor seperti faktor genetika, lingkungan, dan hormonal seperti kadar hormon estrogen yang berlebihan dalam tubuh. Kadar hormon estrogen yang berlebihan dapat disebabkan oleh penggunaan kontrasepsi hormonal. Risiko terjadinya kanker payudara pada wanita yang sudah pernah menggunakan kontrasepsi hormonal dibandingkan dengan wanita yang belum pernah menggunakan kontrasepsi hormonal lebih tinggi, dimana terjadi peningkatan risiko seiring dengan jangka waktu pemakaian kontrasepsi tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang tingkat risiko kejadian kanker payudara pada wanita pengguna kontrasepsi hormonal di Rumah Sakit Umum Kertha Usada Buleleng pada tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik bivariat dengan desain penelitian case control secara retrospektif. Populasi penelitian adalah pasien wanita di Poli Bedah dan Obgyn di Rumah Sakit Umum Kertha Usada Buleleng tahun 2022 dengan sampel yang diambil untuk penelitian ini sebesar 55 sampel. Analisis data penelitian ini menggunakan uji chi-square. Dan dari hasil analisis data diketahui bahwa sebagian besar responden pada tahun 2023 tidak mengalami kanker payudara yaitu sebanyak 65,2% dan sebanyak 34,8% responden lainnya mengalami kanker payudara Dan mayoritas responden pada tahun 2023 menggunakan kontrasepsi hormonal yaitu sebanyak 66,1% dan yang menggunakan kontrasepsi non hormonal sebanyak 33,9%. Sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan tingkat risiko kejadian kanker payudara terhadap penggunaan kontrasepsi hormonal di Rumah Sakit Umum Kertha Usada Buleleng pada tahun 2023.