Pengelolaan kelas inklusif merupakan serangkaian pendidikan dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan belajar dengan menerima keberagaman siswa termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus mulai dari perencanaan proses pembelajaran, strategi dan pendekatan pembelajaran sehingga tercipta kelas yang kondusif, aktif, menyenangkan serta penciptaan sistem sosial yang dapat memungkinkan siswa berkembang sesuai dengan kebutuhannya termasuk minat belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tenjoayu. Metode penelitian yang digunakan yaitu post positivism dengan jenis Simple Research Design (SRD). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada 1 guru pembimbing khusus (GPK) dan 3 guru kelas. Prosedur analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data tematik dan uji keabsahan data dengan member check. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari minggu pertama bulan April. Hasil dari penelitian guru pembimbing khusus (GPK) ini yaitu: 1) Kemampuan guru dalam mengelola kelas inklusif untuk meningkatkan minat belajar siswa ABK di SDN Tenjoayu yaitu: a) pengelolaan pembelajaran yang meliputi penggunaan strategi pembelajaran yakni asesmen, media konkrit, metode pembelajaran, materi pembelajaran, jam belajar tambahan, penggunaan alat peraga, suasana pembelajaran, kondisi siswa dan perbedaan pemahaman siswa ABK. 2) Faktor pendukung dan hambatan strategi pengelolaan kelas inklusif untuk meningkatkan minat belajar siswa ABK di SDN Tenjoayu yaitu: a) faktor pendukung dan hambatan yang meliputi faktor eksternal yakni kurangnya pemahaman orang tua, biaya sekolah, komunikasi orang tua dan keterlibatan orang tua, sedangkan faktor internal yakni kurangnya pengetahuan guru, keterbatasan guru, jumlah siswa, penambahan waktu belajar, bertukar informasi, kesepakatan kelas dan penerimaan sosial siswa ABK. Sedangkan hasil penelitian dari guru kelas yaitu: 1) Kemampuan guru dalam mengelola kelas inklusif untuk meningkatkan minat belajar siswa ABK di SDN Tenjoayu yaitu: a) kompetensi guru kelas meliputi pemahaman guru yakni definisi ABK, pembelajaran yakni pembelajaran berbeda, penugasan berbeda, persiapan pembelajaran, tema pembelajaran serta model pembelajaran, penyesuaian pembelajaran yakni kemampuan siswa ABK, memberikan pemahaman dan penerimaan siswa ABK; b) strategi diferensiasi meliputi kebutuhan individual siswa ABK yakni minat siswa ABK dan meneliti siswa serta partisipasi pembelajaran yakni kolaborasi siswa dan kerja kelompok. 2) Faktor pendukung dan hambatan strategi pengelolaan kelas inklusif untuk meningkatkan minat belajar siswa ABK di SDN Tenjoayu yaitu: a) faktor eksternal meliputi keterlibatan orang tua yakni sharing dan pemahaman orang tua; b) faktor internal meliputi dukungan pihak sekolah yakni mendukung dan diskusi guru; c) hambatan meliputi hambatan pengelolaan kelas yakni kekurangan GPK, pelatihan inklusif, fasilitas, perubahan perilaku siswa ABK dan orang tua kurang mengerti. Cara mengatasi hambatan yakni memberikan pilihan, peralihan perilaku negatif dan membimbing. Tindakan inisiatif yang dilakukan sekolah yakni konsultasi SLB dan kerja sama yakni kolaborasi antar guru dan mencari informasi.