Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sistem Pengendalian Waktu Penyiraman Otomatis pada Tanaman Cabai Rawit Menggunakan Metode Fuzzy Logic Edi Prihartono; Oktafianto , Dimas Pondra
Jurnal Teknik Elektro dan Informatika Vol 4 No 1 (2024): Infotron
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/infotron.v4i1.21751

Abstract

Cabai rawit merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Cara penyiraman saat ini dilakukan petani secara manual, hal ini pengukuran kelebaban tanah, suhu dan waktu oleh petani kurang tepat, sehingga jumlah air yang diberikan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman cabai rawit.  Pada penelitian ini penulis membuat sistem pengendalian waktu penyiraman secara otomatis sebagai alat yang dapat membantu petani dalam melakukan penyiraman dan memonitoring kelembaban tanah serta suhu melalui website. Pada sistem ini menggunakan dua sensor yaitu sensor kelembaban tanah dan sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi kelembaban tanah dan suhu udara pada tanaman cabai rawit. Sistem menggunakan metode fuzzy logic untuk memproses data kelembaban tanah dan suhu yang diperoleh, untuk menghasilkan durasi penyiraman yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dari hasil pengujian perangkat dengan aplikasi matlab, selisih durasi penyiraman pada fase 1 adalah 0.12 detik sedangkan pada fase 2  adalah 0.06 detik. Dari pengujian tersebut baik fase 1 maupun  fase 2 mempunyai selisih di bawah 1 detik, sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat berjalan dengan baik. Sedangkan hasil pengujian selama 33 hari pada objek  tanaman cabai rawit  dengan 3 cara penyiraman. Untuk tanaman cabai rawit ke 1 (T1) yang penyiramannya menggunakan sistem, jumlah bunga bakal buah cabai  berjumlah 4 bunga, sedangkan tanaman cabai rawit dengan penyiraman secara manual (T2 dan T3) bunga bakal buah belum muncul Sedangkan untuk tinggi dan jumlah daun lebih unggul pada tanaman ke 2 (T2) dan 3 (T3).