Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PARENTAL-PEER ATTACHMENT DENGAN SELF-ESTEEM PADA PEMAIN INTERNET GAMING Tandyasraya, Renisa; Dewi, Zahrasari Lukita
MANASA Vol. 13 No. 1 (2024): Juni, 2024
Publisher : Faculty of Psychology, Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/manasa.v13i1.5468

Abstract

There are many internet-based activities, one of which is internet gaming, which, at a certain level of frequency, can lead individuals to internet addiction. This research, conducted with meticulous attention to detail, aims to determine the relationship between parental-peer attachment and self-esteem as two factors that are closely related to internet addiction behavior. The study was meticulously conducted on 38 young adult male and female internet gaming players using the Inventory of Parent and Peer Attachment-Revised (IPPA-R) and the Self-Esteem Scale (SES). Data were rigorously analyzed using one-tailed Spearman statistical analysis. The results show a positive relationship between Parental-Peer Attachment and Self-Esteem in internet gaming players. The alienation dimension in Mother, Father, and Peer Attachment has the most significant relationship. Self-competence and Self-liking dimensions have a negative relationship, so that these two dimensions will decrease or increase if one dimension experiences a decrease or increase. Further studies on the other psychological factors that underly internet gaming behavior potentially support the prevention of addiction.
Manajemen Operasional Keamanan dan Ketertiban Lembaga Pemasyarakatan Berdasarkan Studi Kasus di Lapas “X” Windani, Cynthia Ayu; Tandyasraya, Renisa
Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum Vol 18, No 1 (2024): March Edition
Publisher : Law and Human Rights Research and Development Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30641/kebijakan.2024.V18.65-86

Abstract

Permasalahan keamanan dan ketertiban (Kamtib) di dalam lembaga pemasyarakatan Indonesia, khususnya di Lapas “X” menjadi salah satu kekhawatiran besar. Konflik antar Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), overcrowding, dan peningkatan gangguan kamtib adalah isu serius yang memerlukan perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan meningkatkan strategi kamtib, dengan menggunakan Lapas “X” sebagai studi kasus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, melibatkan observasi langsung di lembaga pemasyarakatan dan wawancara dengan narasumber kunci. Tujuan penelitian yaitu untuk mengembangkan solusi praktis dalam meningkatkan keamanan dan menjaga ketertiban di sistem pemasyarakatan. Dengan mengungkapkan tantangan khusus yang dihadapi oleh Lapas “X”, penelitian ini menyumbang kontribusi terhadap upaya peningkatan operasional kamtib di lembaga pemasyarakatan dengan Prison Incident Management (PIM) oleh PBB sebagai acuan. Temuan penelitian diharapkan dapat membimbing penelitian masa depan dan memperdalam pemahaman terkait langkah-langkah keamanan yang efektif. Selain itu, penelitian diharapkan menjadi rekomendasi bagi Ditjenpas untuk meningkatkan dukungannya terhadap lembaga pemasyarakatan di Indonesia.
Integrasi Teori Power-Control Hagan dan Teori Attachment Hirshi Sebagai Penjelasan Pengaruh Struktur Keluarga Terhadap Delinkuensi Anak di SMA X Jakarta Tandyasraya, Renisa; Mustofa, Muhammad
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Februari - Maret 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i2.4157

Abstract

Perilaku delinkuensi remaja di Indonesia sering kali dipengaruhi oleh dinamika keluarga dan keterikatan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan Power-Control Theory oleh Hagan dan Social Bond Theory oleh Hirschi dalam menjelaskan pengaruh struktur keluarga terhadap perilaku delinkuensi anak di Indonesia, khususnya dalam konteks budaya lokal. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi pada satu SMA di Jakarta Selatan serta studi literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur keluarga patriarkal memberikan kebebasan lebih besar kepada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan, yang meningkatkan risiko perilaku delinkuensi, seperti yang dijelaskan oleh Power-Control Theory. Di sisi lain, Social Bond Theory menegaskan bahwa keterikatan emosional, komitmen terhadap nilai-nilai, dan dukungan sosial dari orang tua maupun sekolah dapat menurunkan risiko perilaku delinkuensi. Triangulasi antara teori dan data empiris menunjukkan bahwa kontrol sosial dalam keluarga besar di Indonesia memperkuat peran kolektif sebagai mekanisme pencegahan perilaku delinkuensi. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan teori dengan menyesuaikan Power-Control Theory pada konteks budaya Indonesia, sekaligus memperkuat peran Social Bond Theory dalam memahami perilaku remaja. Secara praktis, temuan ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan pola pengasuhan keluarga dan keterlibatan sekolah dalam membentuk karakter positif remaja.