Gagal jantung merupakan suatu kondisi di mana terjadi ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat dalam memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi sehingga menimbulkan berbagai macam manifestasi klinis pada penderitanya. Adanya manifestasi klinis tersebut penderita bisa mengalami gangguan psikologis, salah satunya stres. Stres yang berlebih dapat mengganggu tidur penderita yang mengakibatkan menurunnya kualitas tidur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur pada pasien gagal jantung. Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif deskriptif, menggunakan metode pengambilan data secara cross sectional. Jumlah responden sebanyak 106 responden di poli jantung RS UNS menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner, PSS (Perceived Stress Scale) untuk mengukur tingkat stres dan PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) untuk mengukur kualitas tidur. Analisis data menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukan pasien gagal jantung mengalami tingkat stres sedang sebesar 59,4% dan kualitas tidur buruk sebesar 84%, terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidur dengan nilai Sig.(2-sided) P=0,007. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat stres berhubungan dengan kualitas tidur pada pasien gagal jantung.