Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suhu penyimpanan terhadap kadar pH ASI sebagai indikator kualitasnya. Penelitian menggunakan desain quasi-eksperimen dengan variabel independen berupa suhu penyimpanan dan variabel dependen berupa kadar pH ASI. Metodeologi yang digunakan adalah pengukuran suhu penyimpanan ASI dalam dua kondisi: ASI yang di simpan pada suhu stabil pada 2-5 °C selama 6 jam, dan pada 2-4 °C selama 10 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kedua kondisi ini terdapat penurunan kadar pH ASI sebesar 0,13%. Analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kedua kondisi ini (p = 0,739), menunjukkan bahwa suhu penyimpanan 2-5 °C selama 6 jam dan 2-4 °C selama 10 jam memiliki efek yang serupa terhadap kadar pH ASI. Perbandingan dengan metode lain, seperti penggunaan cooler bag dengan es gel, menunjukkan perbedaan yang signifikan. Cooler bag dengan es gel menghasilkan suhu yang lebih tinggi 4-9 °C setelah 6 jam, dan 13-16 °C setelah 10 jam serta penurunan kadar pH ASI yang lebih besar 2% setelah 6 jam, dan 3,47% setelah 10 jam (Vidianti, 2018; Yundelfa et al., 2018) dengan nilai p yang signifikan (p = 0,000). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa suhu penyimpanan stabil pada 2-5 °C secara efektif mempertahankan kadar pH ASI, yang merupakan indikasi penting untuk menjaga kualitas ASI. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah untuk memberikan pemahaman kepada ibu menyusui mengenai pentingnya suhu penyimpanan yang tepat untuk meminimalkan perubahan kualitas ASI. Kebijakan untuk mendukung penyediaan fasilitas penyimpanan ASI yang memadai di tempat kerja juga dapat membantu mempertahankan praktik pemberian ASI eksklusif di tengah tantangan perubahan sosial seperti meningkatnya jumlah wanita yang bekerja.