Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Empiris Risiko Operasional Sistem Manajemen K3 terhadap Tindakan tidak Aman (Unsafe Action) pada Industri Maritim Winarni, Endra; Adi, Widanto M.; Widilestari, Christine; Rosita, Niken D.; Santoso, Hero B.
Saintara : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Maritim Vol 8 No 1 (2024): SAINTARA (Maret 2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Akademi Maritim Nusantara Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52475/saintara.v8i1.277

Abstract

Wilayah Sub Holding Multi Terminal memiliki daerah kerja cukup luas yang sebagian besar kegiatannya berhubungan dengan alat berat yang berisiko. Kegiatan operasional kapal dan bongkar muat beberapa tahun terakhir semakin meningkat dan mengakibatkan banyaknya risiko yang terjadi. Di lapangan masih diketemukan banyaknya risiko karena meningkatnya kegiatan bongkar maupun muat container ke moda transportasi lain, perpindahan container dari dan ke lapangan penumpukan atau gudang dan operasional kapal seperti aktivitas kapal labuh, kapal sandar. Selain itu, risiko yang mengakibatkan kecelakaan kerja karena minimnya kesadaran pekerja untuk mentaati peraturan dan prosedur keselamatan seperti menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja, juga minimnya kesadaran pada posisi kerja yang tidak aman (unsafe action). Tujuan penelitian ini mengidentifilasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko operasional, menilai risiko yang diakibatkan, tindakan pengendalian dalam mengurangi risiko dan mengetahui pengaruh variabel sistem manajemen K3 terhadap tidakan tidak aman (unsafe action) pada industri maritim di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi desain concurrent embedded design. Data kualitatif diperoleh melalui purposive dan snowball secara triangulasi dan random sampling untuk data kuantitatif. Tinjauan empiris terhadap faktor yang berpengaruh pada risiko operasional yang timbul dalam penerapan SMK3 pada industri maritim antara lain faktor penyebab dasar, faktor penyebab tidak langsung yang disebabkan faktor pekerjaan dan faktor personil, faktor penyebab langsung kecelakaan kerja dari kondisi tidak aman/ berbahaya (unsafe condition) dan tindakan tidak aman (unsafe action). Memiliki tingkat risiko tinggi pada kinerja bongkar muat yang tidak efektif dan efisien. Terdapat pengaruh negatif antara SMK3 terhadap tindakan tidak aman pada industri maritim.
Implementasi ISPS Code di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Indriyani, Kristin A.; Sulistiyowati, Ely; Utami, Prapti; Pratiwi, Mitha R.; Rosita, Niken D.
Saintara : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Maritim Vol 8 No 2 (2024): SAINTARA (September 2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Akademi Maritim Nusantara Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52475/saintara.v8i2.301

Abstract

Implementasi International Ship and Port Facility Security (ISPS Code) di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang diterapkan sebagai kewajiban terhadap pemenuhan aturan dari International Maritime Organization (IMO). Latar belakang penerapan ISPS Code terkait dengan serangan terorisme pada 11 September 2001. ISPS Code di Indonesia mulai diterapkan sejak Juli 2004. Keberhasilan penerapan ISPS Code perlu dukungan dari pihak terkait. Data penelitian terkait implementasi ISPS Code di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang disimpulkan berbagai kendala diantaranya kualitas sumber daya manusia baik awak kapal dan petugas keamanan pelabuhan, Pada penelitian ini digunakan metode Threats, Opportunities, Weakness dan Strength (TOWS) Matrix. Berdasarkan hasil observasi partisipatif dan observasi tidak langsung serta wawancara semi terstruktur maka diperoleh informasi terkait penerapan ISPS Code dimana strategi Kekuatan-Peluang yang diterapkan oleh instansi di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang diantaranya dengan cara meningkatkan kualitas sarana prasarana sebagai pendukung penerapan ISPS Code; regulasi yang elas terkait penerapan drill; pemantauan Port Facility Security Plan (PFSP) yang bisa dilaksanakan secara online serta pemberian pelatihan terus menerus pada sumber daya manusia terkait. Strategi Kekuatan-Ancaman diantaranya dengan meningkatkan kesadaran terkait penerapan ISPS Code dengan dukungan finansial dan drill yang rutin. Pada penerapan strategi Kelemahan-Peluang diantaranya meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan drill, penerapan regulasi terkait barang bawaan, pengawasan audit internal dan konsistensi perbaikan sarana prasarana pada fasilitas pelabuhan. Strategi Kelemahan-Ancaman diantaranya melaksanakan drill sesuai dengan jadwal dan sinergi antar instansi dalam pengawasan terhadap barang bawaan.