Valentino, Benaya
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kajian Isu Toxic Masculinity di Era Digital dalam Perspektif Sosial dan Teologi Novalina, Martina; Flegon, Akedka Starde; Valentino, Benaya; Gea, For Sukur Iman
Jurnal EFATA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 8, No 1: Desember 2021
Publisher : STT Iman Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47543/efata.v8i1.56

Abstract

In social life, we are faced with various cultures. One of them is the culture of toxic masculinity. This toxic masculinity culture actually has a significant impact on men's mentality, even though at a glance the main signs such as power, control, and violence at first glance give these men their own prestige. The impact of toxic masculinity is not only felt by men, but also by women as victims. This study wants to examine the issue of toxic masculinity from a social and biblical perspective by using a literature study approach. The results obtained are Toxic masculinity is a culture that must be abolished in social life, both within the scope of social society and the church. The wrong paradigm in society about masculinity certainly cannot be overcome by eliminating the responsibility of men as they should be, and also replacing it with feminism. Gender-based behavior should be avoided and replaced with behavior based on beneficial values. Within the scope of the church itself, may gender-based ministry be eliminated, because God himself has never distinguished His people based on gender differences. AbstrakDalam kehidupan bermasyarakat, kita diperhadapkan dengan beragam budaya. Salah satunya adalah budaya toxic maskulinity. Budaya toxic masculinity ini ternyata memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap mental laki-laki, walaupun secara kasat mata tanda-tanda utama seperti kekuasaan, kontrol, maupun kekerasan sekilas memberikan prestise tersendiri bagi kaum adam tersebut. Dampak dari toxic masculinity ini bukan hanya dirasakan oleh laki-laki, tetapi juga perempuan sebagai korban-nya. Penelitian ini ingin mengkaji isu tentang toxic masculinity dari perspektif sosial dan Alkitab dengan menggunakan pendekatan studi literatur. Hasil yang didapat adalah Toxic masculinity adalah budaya yang harus dihapuskan dalam kehidupan bermasyarakat, baik dalam ruang lingkup masyarakat sosial maupun gereja. Paradigma yang salah dalam masyarakat tentang maskulinitas tentunya tidak bisa diatasi dengan menghilangkan tanggung jawab laki-laki sebagaimana mestinya, dan juga mengganti-nya dengan feminisme. Perilaku berbasis gender sebaiknya dihindarkan dan diganti dengan perilaku berdasarkan nilai-nilai yang bermanfaat. Dalam ruang lingkup gereja sendiri, kiranya pelayanan berba-sis gender dihilangkan, karena Allah sendiripun tidak pernah membedakan umat-Nya berdasarkan perbedaan gender.