Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Musik Klasik Terhadap Penurunan Kondisi Stres pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Untar Djaja Saputera, Monica; Chris, Arlends
Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmmpk.v3i2.27083

Abstract

Proses pembelajaran pada program studi Fakultas Kedokteran (FK) dianggap sebagai salah satu program studi yang paling rentan menyebabkan mahasiswa mengalami kondisi stres. Beberapa proses akademik terkait adalah ujian, materi pembelajaran, prestasi akademik, dan kemampuan klinis. Data di Thailand, menyebutkan bahwa prevalensi stres pada mahasiswa FK adalah 61,4%. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian musik klasik terhadap penurunan kondisi stres pada mahasiswa FK Untar. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan membagi responden ke dalam dua kelompok yaitu kelompok intervensi (n=41) dan kontrol (n=31). Setelah mendapat stresor berupa ujian, kelompok intervensi akan mendapatkan stimulus musik klasik yaitu Canon in D dan The Four Seasons: Spring selama sepuluh menit, sedangkan kelompok kontrol akan diminta untuk duduk tenang selama sepuluh menit. Pengukuran kondisi stres dilakukan dengan menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42). Analisis data dengan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa masing-masing kelompok secara signifikan mengalami penurunan skor stress (p = 0,00 pada kelompok intervensi, dan p = 0.03 pada kelompok kontrol). Meskipun kedua kelompok menunjukkan adanya penurunan median skor stres, namun uji Mann-Whitney menunjukkan hasil adanya perbedaan selisih median skor stres yang lebih besar pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol (p = 0,02). Berdasarkan tingkat stresnya, didapatkan 18 (43,9%) responden pada kelompok intervensi dan 10 (32,2%) responden pada kelompok kontrol yang awalnya mengalami stres mengalami perbaikan kondisi menjadi tidak stres atau normal. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkanbahwa pemberian musik klasik selama sepuluh menit terbukti menurunkan kondisi stres pada responden.
EDUKASI HIPERTENSI BAGI JEMAAT GKI TERATE Chris, Arlends; Djaja Saputera, Monica
Jurnal Serina Abdimas Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v2i2.29297

Abstract

In 2023, WHO shows that 1.28 billion people in the world suffer from hypertension. 2018 Riskesdas data shows that prevalence of hypertension in Indonesia reached 34.1%, and data from the Indonesian Ministry of Health shows that prevalence of hypertension in Jakarta Capital Special Region reached 33.4%. Hypertension is a non-communicable disease (NCD) that continues to increase in developed and developing countries, including Indonesia. This community service program aims to educate the congregation about hypertension at GKI Terate, West Jakarta. Through this activity, the congregation at GKI Terate is expected to take promotive and preventive measures for hypertension. Thus, this activity can help fulfill the SDGs target in Indonesia, significantly reducing premature death rates due to non-communicable diseases. The methods used are anthropometric measurements, short interviews, education, and knowledge tests. The results of hypertension education activities which were measured through pre-test and post-test using statistical calculations did not show significant differences in knowledge. Although the results did not show a difference in knowledge scores, there was an increase in the range of knowledge scores on hypertension. In general, the knowledge of the GKI Terate congregation regarding the topic of hypertension is in the reasonably good category. Follow-up efforts still need to be carried out through regular education to increase promotive and preventive measures to control hypertension in the future.