Enggarati, Lanita
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

URGENSI INTERVENSI KRISIS PADA NARAPIDANA REMAJA DENGAN GANGGUAN MENTAL DI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN Enggarati, Lanita; Santoso, Meilanny Budiarti; Hidayat, Eva Nuriyah
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 7, No 1 (2024): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v7i1.56378

Abstract

Intervensi krisis sangat penting bagi narapidana remaja dengan gangguan mental di lembaga pemasyarakatan karena mereka menghadapi kerentanan mental yang tinggi akibat kehilangan kebebasan  dan  kondisi  penjara  yang keras. Penelitian menunjukkan narapidana remaja lebih rentan terhadap stres, depresi, dan ideasi bunuh diri dibandingkan narapidana dewasa. Kajian ini menggunakan metode studi literatur, dengan mengumpulkan data sekunder dari penelitian terdahulu  tentang  intervensi  krisis  dan  gangguan  mental  pada narapidana remaja. Intervensi krisis membantu narapidana mengelola kondisi mental melalui langkah-langkah seperti mendefinisikan masalah, memastikan keselamatan, memberikan dukungan, mengeksplorasi alternatif, merencanakan tindakan, dan memastikan komitmen. Psychological First Aid (PFA) juga penting untuk mengurangi gejala stres dan membantu pemulihan. Program seperti Crisis Intervention Team (CIT) terbukti efektif dalam mengurangi stigma, meningkatkan pemanfaatan sumber daya, dan meningkatkan efikasi diri petugas dalam menangani gangguan mental. Implementasi intervensi krisis ini krusial untuk memastikan narapidana remaja dapat menjalani rehabilitasi dengan kondisi mental yang lebih baik, mengurangi risiko bunuh diri, memperbaiki gejala kesehatan mental, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
PENGUATAN SELF-EFFICACY PENYANDANG DISABILITAS MELALUI PEMBERDAYAAN Enggarati, Lanita; Santoso, Meilanny Budiarti
Share : Social Work Journal Vol 15, No 1 (2025): Share : Social Work Journal
Publisher : University of Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v15i1.63692

Abstract

Penyandang disabilitas kerap menghadapi tantangan yang kompleks dalam kehidupannya, tidak hanya terbatas pada keterbatasan fisik, sensorik, maupun intelektual, tetapi juga mencakup stigma sosial, diskriminasi, dan hambatan struktural yang membatasi akses mereka terhadap pendidikan, pekerjaan, informasi, dan partisipasi dalam kehidupan di masyarakat. Kondisi demikian sering kali berdampak negatif terhadap persepsi diri dan keyakinan penyandang disabilitas terhadap kemampuan yang dimilikinya, atau dikenal dengan istilah self-efficacy. Bagi penyandang disabilitas, self-efficacy memainkan peran penting dalam membangun ketahanan psikologis, meningkatkan motivasi, serta mendorong kemandirian dan partisipasi aktif dalam kehidupan sosial. Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif digunakan untuk menggambarkan penguatan self-efficacy penyandang disabilitas melalui pemberdayaan. Kajian literatur dilakukan untuk menelaah berbagai konsep dan hasil penelitian terdahulu yaitu mengenai pemberdayaan penyandang disabilitas dan faktor-faktor pembentuk self-efficacy menurut Bandura, yang terdiri dari mastery experiences, vicarious experiences, verbal persuasion, dan emotional states. Hasil kajian menunjukkan bahwa upaya penguatan self-efficacy pada penyandang disabilitas dapat dilakukan melalui strategi pemberdayaan antara lain berupa pelatihan keterampilan, partisipasi aktif dalam kegiatan, interaksi dalam kelompok sebaya (peer group), serta kehadiran role model yang inspiratif, sehingga dapat memperkuat self-efficacy yang telah dimiliki oleh penyandang disabilitas. Strategi-strategi tersebut tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri, tetapi juga menciptakan ruang bagi penyandang disabilitas untuk mengembangkan potensi, membuat keputusan, serta memiliki kontrol atas kehidupannya. Dengan demikian, pemberdayaan menjadi pendekatan strategis dan transformatif dalam mendukung penyandang disabilitas untuk mencapai kemandirian dan keberdayaan secara berkelanjutan.