Penelitian ini membahas perancangan, pengujian, dan implementasi prototipe sistem penyiraman tanaman otomatis menggunakan metode fuzzy logic berbasis Internet of Things (IoT). Tujuannya adalah mempermudah proses penyiraman tanaman, khususnya cabai, dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan secara adaptif, karena penyiraman konvensional kurang efisien dan tidak mempertimbangkan kondisi suhu serta kelembapan tanah yang optimal (24°C–28°C and 70%–80%). Sistem dirancang menggunakan mikrokontroler ESP32 sebagai pusat pengendali yang terhubung dengan sensor DHT11 (suhu udara) dan sensor kelembapan tanah. Data dari kedua sensor diolah menggunakan metode logika fuzzy mamdani untuk menentukan durasi penyiraman secara otomatis. Pengguna juga dapat melakukan monitoring data sensor dan kontrol manual melalui aplikasi Blynk. Proses logika fuzzy terdiri dari fuzzifikasi, inferensi menggunakan rule base 9 aturan, dan defuzzifikasi menggunakan metode centroid. Pengujian fungsionalitas dilakukan dengan black box testing. Hasil pengujian menunjukkan bahwa komunikasi data antara perangkat keras dan perangkat lunak berjalan sinkron dan seluruh fungsi sistem beroperasi sesuai perancangan. Pengujian akurasi sensor menunjukkan rata-rata selisih 0,76% untuk DHT11 (dibandingkan termometer) dan rata-rata error 4,57% untuk sensor kelembapan tanah (dibandingkan higrometer), yang masih dalam batas toleransi wajar. Sementara itu, pengujian logika fuzzy mamdani dengan perbandingan hasil simulasi MATLAB menghasilkan rata-rata error 10,5%. Sistem mampu menyesuaikan durasi penyiraman berdasarkan kondisi suhu dan kelembapan. Penelitian ini berhasil membuat prototipe sistem penyiraman otomatis yang mampu menyesuaikan durasi penyiraman secara adaptif dan menyediakan kemudahan bagi pengguna dalam pemantauan serta pengendalian jarak jauh melalui IoT.