Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sikuba (Sirup Kulit Buah Naga) Alternatif Alami untuk Menjaga Kekebalan Tubuh Pratiwi, Ervia; Astuti HT, Widya; Ramadhani, Anindya; Aisya, Nur; Fachri, Andi Muhammad; Samsinar, Samsinar
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v4i1.2894

Abstract

Utilication dragon fruit skin to make herbal syrup that is worth selling. The aim of the student creativity program – entrepreneurship (PKM-K) is to generate student motivation to become an entrepreneur in making dragon fruit syrup into a business worth selling. The methods of implementing this program are input, process (production), output and evaluation. The result of this program is the input of conducting a market survey to find out market conditions. Next, a feasibility study will be carried out for a useful business. The last step is the selection of materials and the acquisition of places and the acquisition of places and locations that will support the production process. Process (production), the process of making dragon fruit peel syrup starting fromthe preparation of materials and tools until they are ready Output, namely the syrup from dragon fruit skin that is ready to be marketed. consumed and marketed to consumers. The last is evalution, which is a step that is carried out during the process when the product is ready. In the following, we convey the shortcomings of why consumers are not interested in consuming our products. The conclusion of the PKM-K program for Making Dragon Fruit Peel Syrup into a valuable processed product can provide skills to students to remain innovative and creative in processing dragon fruit peel into herbal syrup. we really look forward to this activity can be followed up, so that it can be an altenative additional family producer.
ANALISIS YURIDIS DAKWAAN PENUNTUT UMUM DALAM PUTUSAN NO.30/PID.SUS/2023/PN.CBI TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (STUDI KASUS YAYASAN AYAH SEJUTA ANAK) Ramadhani, Anindya; Astuti, Pudji
NOVUM : JURNAL HUKUM Vol. 9 No. 01 (2022): Novum : Jurnal Hukum
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2674/novum.v1i1.59558

Abstract

Anak terlantar berhak mendapatkan kebahagiaan melalui proses adopsi. Proses adopsi di Indonesia dapat dilakukan melalui lembaga pengasuhan anak seperti yayasan maupun panti asuhan. Namun, dalam fenomena di masyarakat masih ada yayasan yang beroperasi secara ilegal seperti pada kasus “Yayasan Sejuta Anak” dalam putusan No. 30/Pid.Sus/2023/PN.Cbi. Yayasan tersebut diduga telah melakukan praktik perdagangan orang berkedok adopsi anak. Penulis tertarik untuk meneliti dakwaan yang diberikan JPU pada Terdakwa Suhendra dalam Putusan No. 30/Pid.Sus/2023/Pn.Cbi tentang Perlindungan Anak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ketepatan JPU dalam menentukan dakwaannya serta akibat hukum jika terjadi salah penerapan hukum oleh JPU dalam dakwaannya pada Putusan No. 30/Pid.Sus/2023/Pn.Cbi. Penelitian ini dilakukan dengan metode yuridis-normatif serta pendekatan perundang-undangan, pendekatan kasus, dan pendekatan konsep. Pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan teknik studi kepustakaan dan dianalisis dengan teknik preskriptif. Hasil pembahasan menunjukan bahwa perbuatan yang dilakukan Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur dalam Pasal 2 Ayat (1) UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Hal tersebut menunjukan adanya ketidaksesuaian dakwaan JPU, sehingga Hakim Pengadilan Negeri Cibinong menjatuhkan dakwaan kepada Terdakwa dengan pasal yang kurang tepat. Surat dakwaan merupakan dasar pemeriksaan suatu perkara pidana. Maka dari itu, JPU harus lebih cermat dan teliti dalam mencantumkan pasal yang akan didakwakan, sehingga pidana yang dijatuhkan oleh Hakim juga akan sesuai dengan perbuatan Terdakwa.