Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A Kaitannya dengan Musim Ikan Kembung (Rastrelliger faughni) di Perairan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah Setyaningrum, Happy Ayu; Kunarso, Kunarso; Yusuf, Muh
Indonesian Journal of Oceanography Vol 5, No 4 (2023): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v5i4.16845

Abstract

Ikan kembung (Rastrelliger faughni) dapat ditemukan di Indonesia, diminati masyarakat dan dominan di perairan Utara Jawa. Mayoritas masyarakat pesisir Kabupaten Kendal memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Parameter oseanografi seperti suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a mempengaruhi variabilitas hasil tangkapan. Kondisi angin akan mempengaruhi proses mixing diperairan yang selanjutnya berpengaruh terhadap variasi nilai SPL dan suplai nutrien. Adanya kegiatan di darat dan di lingkungan pesisir itu sendiri akan mempengaruhi kesuburan perairan dan musim ikan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan perubahan SPL dan klorofil-a terhadap catch per unit of effort (CPUE) serta penentuan musim ikan kembung di perairan Kabupaten Kendal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan penginderaan jauh untuk mengolah data SPL, klorofil-a dan angin, penentuan musim ikan dianalisis dengan indeks musim penangkapan (IMP) menggunakan metode persentase rata-rata berdasar analisis runtun waktu selama 5 tahun (2016-2020). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh variabilitas SPL dan klorofil-a dengan CPUE pada periode musim peralihan I dan musim timur serta musim peralihan II dan musim barat menunjukkan pengaruh R² yang besar yaitu 0,699 dan 0,704, dengan penambahan variabel angin diperoleh nilai R² yang lebih tinggi yaitu 0,789 dan 0,975. Musim penangkapan ikan kembung di Kabupaten Kendal optimal pada bulan Juni, Juli, Oktober dan November, puncak musim penangkapan terjadi pada bulan Juli dengan IMP sebesar 179%, musim paceklik tidak jelas sepanjang tahunnya.