Aritonang, Delinda Elizabeth
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peran PAK Gereja terhadap Fenomena Toxic Masculinity pada Kalangan Laki-laki di Era Teknologi Digital Aritonang, Delinda Elizabeth; L. Tobing, Fernando Dapot Hamonangan
Tumou Tou Vol. 11 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to show that toxic masculinity is a phenomenon that often occurs in men in the era of digital technology. Men are considered human beings who must be strong, tough, not cry easily and must not express emotions. However, in reality, men who do not behave like that will immediately be stigmatized by society and find it difficult to accept it. This article was written using a qualitative research method with a descriptive approach. Descriptive qualitative methods are used to collect data, analyze and evaluate through critical thinking from books, journal articles and the Bible related to the discussion. This method divides this research into three important points. First, the phenomenon of toxic masculinity among teenagers. Second, the Church's Christian religious education in the era of digital technology. Third, the role of church Christian religious education in the phenomenon of toxic masculinity among the younger generation in the era of digital technology. The results of this research are the value of respect for men related to toxic masculinity so that they are brave and free to express their emotions as well as the role of Christian Religious Education in church life to break the stigma about toxic masculinity. The conclusion is to convey a message about the role of Christian religious education by increasing good perspectives within the church regarding toxic masculinity.
Book Review: The Art Of Loving Aritonang, Delinda Elizabeth; Valentin, Michel
PASCA : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 19 No 2 (2023): PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46494/psc.v19i2.311

Abstract

This phenomenal book, which has been translated into 42 languages, was written by Eric Fromm. The content presents a discussion of the meaning of love as a human existence that has a productive orientation. In this book Fromm highlights the theory and issues of love in human relational life. This book, which has an international bestseller award, convinces its readers that all efforts to achieve love will fail if a person does not first develop his entire personality; that the fulfillment of one's love can only be achieved with the ability to love others, with humility and determination, as well as faith and discipline. This fact prompted Fromm to propose 4 parts in the form of critical statements which became the main analysis in his book. First, what is Love? Second, the theory of love. Third, Love and Its Destruction in Contemporary Western Society. And finally, the Practice of Love. Fromm in this book uses several analytical perspectives including: psychology, philosophy, historical, social, economic and cultural. Thus, through this book these statements will be revealed in full. Through this book, the author evaluates the importance of love in the relational life of Christians in the era of digitalization. According to Erich Fromm, the concept of love in this book is the right solution to overcome the isolation and loneliness experienced by modern humans, because it is in accordance with the nature of human existence.
Perspektif Teologi Kristen tentang Kekerasan Seksual Terhadap Istri (Marital Rape) Hutauruk, Destri Ayu Natalia; Aritonang, Delinda Elizabeth; Silitonga, Hamonangan
VISIO DEI: JURNAL TEOLOGI KRISTEN Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI STAR'S LUB LUWUK BANGGAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35909/visiodei.v5i2.464

Abstract

Marital rape is a form of violence against women that hurts the victim. The church needs to be involved in dealing with this violence, and for this, there needs to be an exceptional theological basis regarding marital rape. This research aims to describe Christian theology regarding marital rape, especially in the context of Christian marriage. The research method used is a literature study. The research results show that marital rape is very contrary to the Christian concept of marriage, which is based on love. In love, there is no justification for violence in any form. It even teaches explicitly the husband's obligation to love his wife as Christ loves His church (Ephesians 5:25-28). Likewise, in 1 Corinthians 7:3-5, the Bible teaches that husbands and wives should fulfill each other's sexual needs, but only with mutual consent and consideration of each other's feelings.
Makna Relasi Menurut Perspektif Martin Buber dalam Komunikasi di Era Teknologi Digital dan Relevansinya dalam PAK Aritonang, Delinda Elizabeth; Lumbantobing, Fernando Dapot Hamonangan; Laondang, Jilian Kristina
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 9, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/rfidei.v9i2.204

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa konsep berpikir relasi Martin Bubber merupakan konsep relasi manusia dalam komunikasi di era teknologi digital. Pentingnya relasi manusia kepada Allah dan sesama manusia sekitar berdampak positif bagi kehidupan komunikasi manusia sebagai  makhluk sosial. Namun, di era teknologi digital, terdapat pergeseren makna relasi dalam kehidupan manusia dimana komunikasi semakin pasif seiring pesatnya perkembangan teknologi. Metode kualitatif deskriptif dilakukan untuk mengumpulkan data, menganalisis, dan mengevaluasi melalui pemikiran kritis dari buku, artikel jurnal dan Alkitab yang berkaitan dengan pembahasan. Metode ini membagi penelitian ini menjadi tiga poin penting. Pertama, makna relasi dari perspektif Martin Bubber. Kedua, memaknai relasi di era teknologi digital dalam konsep berpikir Martin Bubber. Ketiga, Relevansinya dalam Pendidikan Agama Kristen. Hasil dari penelitian ini adalah menyampaikan makna relasi menurut konsep berpikir Martin Buber kepada manusia dalam pola komunikasi kepada Allah, dirinya sendiri dan sesama manusia untuk mengimplementasikan makna relasi di era teknologi digital. Kesimpulannya adalah untuk menyampaikan relevansi dari makna relasi menurut konsep berpikir Martin Bubber untuk hidup saling berkomunikasi baik antar sesama manusia dan terutama kepada Allah di era teknologi digital.
Makna “Perempuan Sebagai Penolong” dalam Kehidupan Wanita Karir Kristen di Era Teknologi Digital Aritonang, Delinda Elizabeth; Rombe, Eunice Yatundu; Laondang, Jilian Kristina; Rantung, Dyoys Anneke; Naibaho, Lamhot
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 8, No 2: September 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/rfidei.v8i2.179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa wanita karier Kristen merupakan fenomena yang banyak terjadi di era teknologi digital. Perempuan sudah banyak yang memiliki kesempatan dan peluang besar menjadi seorang pekerja keras yang sukses dan bahkan menjadi pemimpin di suatu lembaga atau pemerintahan. Namun, dalam implementasinya perempuan yang sudah bekerja memiliki pemikiran yang menggeser makna perempuan sebagai penolong dalam kehidupan mereka. Konsep wanita karier Kristen diyakini sebagai salah satu hal yang tidak merepresentasikan makna perempuan sebagai penolong. Metode kualitatif deskriptif dilakukan untuk mengumpulkan data, menganalisis, dan mengevaluasi melalui pemikiran kritis dari buku, artikel jurnal dan Alkitab yang berkaitan dengan pembahasan. Metode ini membagi penelitian ini menjadi tiga poin penting. Pertama, makna perempuan sebagai penolong. Kedua, wanita karier Kristen di era teknologi digital. Ketiga, pemaknaan perempuan sebagai penolong yang diimplementasikan kepada wanita karier Kristen. Hasil dari penelitian ini adalah nilai penghormatan kepada wanita karier kristen untuk tetap mengimplementasikan makna perempuan sebagai penolong. Kesimpulannya adalah untuk menyampaikan pesan makna perempuan sebagai penolong menarik wanita karier Kristen untuk setia dan taat terhadap tanggung jawab dalam pekerjaannya
Peran Pendidikan Agama Kristen Keluarga dalam Mengatasi Pernikahan Dini di Era Teknologi Digital Laondang, Jilian Kristina; Rombe, Eunice Yatundu; Aritonang, Delinda Elizabeth; Rantung, Dyoys Anneke; Naibaho, Lamhot
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 9, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/rfidei.v9i1.186

Abstract

Banyaknya kasus pernikahan dini yang terjadi yang terjadi dikalangan remaja menjadi latar belakang penulisan ini. Faktor penyebabnya adalah kurangnya pemahaman mengenai pentingnya pendidikan, kurangnya pemahaman masyarakat mengenai bahaya pernikahan dini, keinginan orangtua menimang cucu lebih cepat, rendahnya ekonomi, pergaulan bebas, dan pengaruh lingkungan (keinginan mengikuti teman sebaya yang sudah menikah). Salah satu masalah utama yang dikaji peneliti adalah kurangnya peran Pendidikan Agama Kristen keluarga mengakibatkan remaja melakukan pernikahan dini. Oleh karena itu, bagaimana Pendidikan Agama Kristen keluarga dapat mengatasi pernikahan saat ini. Kualitatif dengan pendekatan studi literatur adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui peran pendidikan agama Kristen keluarga dalam mengatasi fenomena pernikahan dini di era teknologi digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Hasilnya, dalam mengatasi pernikahan dini yang semakin banyak terjadi di era teknologi digital sangat dibutuhkan peran pendidikan agama Kristen keluarga agar setiap remaja memiliki pandangan yang baik terkait masa depan mereka.