Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas Blok Saraf Aurikular Besar menggunakan ropivakain isobarik terhadap jumlah penggunaan opioid selama dan setelah operasi, penilaian hemodinamik, intensitas nyeri, dan penilaian respons mual dan muntah post-operatif. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni (eksperimental sejati). Desain penelitian yang digunakan adalah uji acak terkontrol buta tunggal (RCT). Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 48 pasien berusia di atas 18 tahun hingga 65 tahun yang menjalani operasi telinga bagian tengah-bagian dalam di Rumah Sakit Prof IGNG Ngoerah, Denpasar. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS versi 26 untuk uji t-tidak tergantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fentanyl P1 adalah 77,08 ± 32,90 mg dan P0 adalah 97,92 ± 37,53 mg, p = 0,003. Kebutuhan morfin ditemukan dalam 3 jam, P1 adalah 0,58 ± 0,77 mg dan P0 ditemukan menjadi 1,04 ± 0,69 mg, p < 0,001. Kebutuhan morfin 6 P1 adalah 0,79 ± 0,72 mg dan P0 ditemukan menjadi 2,63 ± 1,27 mg, p < 0,001. Kebutuhan morfin selama 24 jam P1 adalah 1,50 ± 1,14 mg dan P0 ditemukan menjadi 3,92 ± 1,66 mg, p < 0,001. Intensitas nyeri ditemukan lebih rendah pada 3, 6, 12, 18, dan 24 jam pada P1 (p <0,05). Perbaikan hemodinamik > 20% pada P0 ditemukan pada 15, 30, 60, dan 120 menit, sedangkan kelompok P1 ditemukan stabil (p <0,001). Skor mual dan muntah selama 24 jam P1 adalah 1,92 ± 1,01 dan P0 adalah 2,75 ± 1,03, p = 0,007.